Rumah tahan gempa bikinan ITS, BIMA. DOK ITS
Rumah tahan gempa bikinan ITS, BIMA. DOK ITS

ITS Luncurkan BIMA, Rumah Tahan Gempa dari Limbah Debu

Renatha Swasty • 26 Juli 2023 19:32
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan struktur rumah tahan gempa terbuat dari limbah debu (Fly Ash Bottom Ash-FABA) yang dihasilkan PT PLN di Probolinggo. Rumah tahan gempa ini disebut BIMA (Bangunan Instan Modular Sederhana).
 
Manager Senior Transfer Teknologi Office, Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains TeknologiITS, Ary Bachtiar, menjelaskan inovasi ini menjadi terobosan cerdas mengenai penggunaan debu hasil limbah PLN. Inovasi ini bukan hanya sekadar solusi lokal, tapi juga memiliki potensi untuk berlanjut ke daerah-daerah lain.
 
“Melalui pelatihan ini, nantinya masyarakat dapat mengembangkannya sendiri, sehingga membuka peluang dalam meningkatkan perekonomian secara berkelanjutan," kata dosen Teknik Mesin ITS itu dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Juli 2023.

Manager Business Support PT PLN Nusantara Power Up Paiton, Sukarno, menyebut inovasi BIMA memainkan peran penting dalam mengurangi limbah serta meningkatkan efisiensi pengolahan limbah di lingkungan PLN. Inovasi ini juga mampu menghadirkan produk ekonomis ramah lingkungan, sejalan dengan visi PLN dalam berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
 
Salah satu anggota riset dari Teknik Sipil ITS, Pujo Aji, menjelaksan konsep inovatif dalam menggunakan FABA sebagai bahan utama dalam pembuatan rumah BIMA. Pujo memaparkan inovasi ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi dampak negatif lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat.
 
Warga Desa Sumberejo, Paiton, Probolinggo juga diajak praktik langsung pembuatan beton dan bata ringan FABA. Selain itu, juga dipraktikkan pembuatan rumah BIMA yang telah dikembangkan ITS sebagai inovasi terbarukan dari olahan limbah.
 
Masyarakat mencoba langsung mengolah FABA menjadi material berkualitas tinggi yang nantinya digunakan dalam pembangunan rumah tahan gempa dibimbing ahli dari ITS.
 
Kepala Desa Sumberejo, Muhammad Haris, sangat bersyukur dengan adanya pelatihan di wilayahnya. Hal ini karena Sumberejo berada di kawasan PLTU Paiton dan termasuk dalam daerah yang mendapat bantuan bangunan tahan gempa dari pemerintah.
 
Sehingga, kehadiran pelatihan ini memberikan harapan baru bagi masyarakat. Peserta pelatihan juga dibekali edukasi mengenai rumah tahan gempa ahli gempa dari Teknik Sipil ITS, Faimun.
 
Dia memaparkan tentang gambaran umum gedung fungsi hunian berupa rumah tahan gempa. Faimun menggarisbawahi betapa pentingnya membangun konstruksi kuat dan aman dalam menghadapi potensi bencana gempa.
 
Ketua Tim Riset, Yuyun Tajunnisa, berharap inovasi BIMA mampu menciptakan perubahan positif dalam dunia konstruksi dan lingkungan. Dia menyebut sinergi antara ITS, PLN, dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), inovasi BIMA memiliki potensi merambah ke daerah-daerah lain dan membuka peluang bagi peningkatan kualitas hunian masyarakat secara berkelanjutan.
 
Baca juga: Tim Dosen ITS Buat Inovasi Berbasis PUTA dan IoT untuk Awasi Emisi Kapal

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan