Ilustrasi. Foto: jogjabelajar.org
Ilustrasi. Foto: jogjabelajar.org

Pengertian Tembang Kinanthi, Watak dan Contoh

MetroTV • 07 Februari 2023 15:48
Jakarta: Sobat Medcom pernah gak sih mendengar istilah “tembang”? Istilah tersebut tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa.
 
Pasalnya, banyak kesenian tembang Jawa yang cukup populer di tengah masyarakat. Dalam tradisi budaya Jawa, salah satu kesenian tembang yang terkenal adalah Macapat. Mengutip situs Kemendikbud, tembang berarti syair, gubahan, kidung, atau nyanyian. Sementara itu, Macapat adalah puisi tradisional yang disusun dengan menggunakan aturan tertentu.
 
Di dalam tembang Macapat terdapat pula 11 jenis atau kelompok lagu. Setiap jenis tembang pun memiliki karakteristik atau watak tersendiri. Salah satu jenis tembang Macapat dikenal dengan “tembang Kinanthi”. Tembang Kinanthi berada pada urutan keempat dari 11 jenis tersebut.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tembang Kinanthi? Nah, pada artikel ini Medcom akan memaparkan mengenai tembang Kinanthi. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Pengertian Tembang Kinanthi

Tembang Kinanthi berasal dari kata dikanthi-khanti yang berarti didampingi, diarahkan, atau diiringi. Yang artinya, manusia memerlukan tuntunan yang mengarahkannya ke jalan yang benar dalam proses menggapai cita-cita.
 
Tembang Kinanthi menceritakan perjalanan seseorang anak menuju remaja. Pada masa-masa remaja, biasanya seseorang akan mengalami proses pencarian identitas atau jati diri. Ia akan mendapatkan banyak referensi melalui interaksi lingkungan dan pergaulan.
 
Anak remaja juga dikenal labil sehingga ia belum bisa menentukan pilihan secara bijaksana. Oleh karena itu, anak remaja biasa membutuhkan dampingan ekstra dari orang tua agar tidak jatuh ke jalan yang salah.
 
Baca: Kumpulan Peribahasa Indonesia Terpopuler dan Artinya

Maka dari itu, tembang Kinanthi juga bisa berarti nasihat dan bimbingan dari orang tua kepada anaknya.  Biasanya tembang Kinanthi dilantunkan untuk acara pentas, adat, dan hiburan.
 
Sama seperti tembang macapat lainnya, tembang Kinanthi juga memiliki sejumlah aturan persajakan, yakni:
  1. Guru gatra: tiap bait memiliki 6 kalimat
  2. Guru wilangan: jumlah suku kata pada tiap larik, yaitu 8, 8, 8, 8, 8, 8 kalimat
  3. Guru lagi: jatuhnya vokal terakhir pada tiap larik, yaitu u, i, a, i, a, i

Watak Tembang Kinanthi

Kinanthi memiliki makna yang serupa dengan kata gandheng, khanti, serta kanthil dalam bahasa Jawa. Maka dari itu, watak tembang kinanthi cenderung digambarkan bahagia, kasih sayang, nasihat, keramahan, serta keteladan hidup.
 
Lirik-lirik yang terkandung di dalam tembang kinanthi juga tepat digunakan untuk mengungkapkan kasih sayang, wejangan, dan nasihat hidup. Maka dari itu, tak heran mengapa masyarakat kerap menggunakan tembang Kinanthi sebagai alat penyampaian pesan.

Contoh Tembang Kinanthi

Mengutip dari situs Pinhome.id, berikut adalah beberapa contoh tembang kinanthi:
 
1) Kinanthi panglipur wuyung
Rerenggane prawan sunthi
Durung pasha doyan nginang
Tapih pinjung tur mantesi
Mendah gene yen diwasa
Bumi langit gonjang ganjing
 
Makna:
Disertai dengan penghibur kasmaran cinta
Hiasannya perawan kencur
Yang belum bisa makan kinang
Mengenakan kain panjang dan selaras
Apalagi jika nanti kalau sudah dewasa
Bumi dan langit pasti akan gegap gempita
 
2) Padha gulangen ing kalbu
Ing sasmita amrip lantip
Aja pijer mangan nendra
Ing kaprawiran den kaesthi
Pesunen sarinira
Sudanen dhahar lan guling
 
Makna:
Latihlah di dalam hatimu
Tentang suara hati agar menjadi pandai
Jangan hanya makan dan tidur
Turutilah jiwa ksatria
Kendalikanlah anggota tubuhmu
Kurangilah makan dan minum
 
3) Dadia lakunireku
Cegah dhahar lawan guling
Lan aja sukan-sukan
Anganggoa sawatawis
Ala watake wong suka
Nyuda prayitnaning batin
 
Makna:
Jadikanlah kebiasaan
Menahan makan dan tidur
Dan janganlah bersuka ria
Ambil dan pergunakan secukupnya
Tidak baik watak orang yang bersuka – suka
Dapat mengurangi kewaspadaan batin
 
4) Anoman malumpat sampun
Prapteng witing nagasari
Mulat mangandhap katingal
Wanodyayu kuru aking
Gelung rusak wor lankisma
Kangiga-iga kaeksi
 
Makna:
Anoman telah melompat
Datang dan menaiki pohon nagasari
Memandangi ke arah bawah dan terlihat
Seorang wanita yang kurus kering
Gelungnya telah rusak bercampur tanah
Terlihat iganya yang kurus
 
5)  Nadyan asor wijilipun
Yen kalakuane becik
Utawa sugih carita
Carita kang dadi misil
Iku pantes raketana
Darapin mundhak kang budi
 
Makna:
Meskipun terlahir dari kalangan bawah
Jika memiliki perilaku yang baik
Atau banyak pengalaman
Pengalaman yang bisa dijadikan sebuah pelajaran
Itu pantas untuk didekati
Tujuannya untuk memperbaiki budi pekerti

 
(Arfinna Erliencani)
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(WAN)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif