"Untuk itu di beberapa tempat kami minta Tim UPTD PPA ikut mendampingi dari proses asesmen hingga penanganan lanjutannya," kata Nahar dikutip dari Antara, Senin, 13 Maret 2023.
Nahar mengatakan anak-anak yang melakukan perbuatan tidak lazim tersebut mayoritas merupakan pelajar sekolah menengah pertama (SMP). "Rata-rata SMP. Indikasinya dua hal, self harm dan terpengaruh atau terinspirasi media sosial," kata Nahar.
Dia menuturkan penyebab internal dapat dipengaruhi perkembangan diri anak, baik fisik, psikis, maupun sosial, serta kondisi kesehatan mental sebagian anak. Sedangkan, penyebab eksternal dapat dipengaruhi faktor ekonomi, pola asuh, kesehatan, pendidikan, perkembangan teknologi informasi, dan pengaruh konten negatif, serta sebab lainnya.
Nahar meminta aksi nekat itu tidak ditiru pelajar lainnya karena sangat berbahaya. Sebelumnya, 52 pelajar salah satu SMP di Bengkulu secara massal melukai tangan mereka sendiri.
Hal itu dilakukan karena pengaruh media sosial. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
Baca juga: Pelajar di Trenggalek Dapat Edukasi Hukum dari Polisi |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News