Tim gabungan dari periset arkeologi Indonesia dan Australia menemukan belasan artefak yang diduga buatan manusia purba dari spesies Homo sapiens di Sulawesi Selatan. Tepatnya di Situs Leang Bulu Bettue, wilayah karst Maros Sulawesi Selatan
Melansir akun Instagram @brin_indonesia, pada ekskavasi periode 2013-2015 di situs gua ini menyingkap temuan perhiasan prasejarah yang berusia sekitar 22.000-30.000 tahun. Temuan di Leang Bulu Bettue merupakan temuan perhiasan paling pertama yang ditemukan di Indonesia.
Manik-Manik Tulang Berbentuk Cakram
Pada ekskavasi di Leang Buku Bettue ditemukan 2 artefak berupa manik-manik berbentuk cakram dari gigi hewan babirusa (Babyrousa sp.). Penemuan ini diperkirakan berusia 29.500 tahun.
Kedua manik-manik (gambar manik A dan manik B) terbuat dari gigi taring bawah babirusa. Foto: BRIN
Taring babirusa yang dipotong-potong melintang dan dilubangi bagian tengahnya dibuat menjadi manik-manik, kemudian dirangkai menjadi kalung. Metode pembuatan manik-manik dengan diameter, warna, tekstur, dan bentukan lubang, dengan ketebalan yang sama merupakan hal unik di antara tradisi pembuatan manik-manik manusia modern Zaman Pleistosen.

Taring Babirusa. Foto: BRIN
Liontin Tulang
Penemuan perhiasan selanjutnya adalah liontin manusia purba yang terbuat dari tulang jari hingga kuku hewan kuskus neruang )A. ursinus). Liontin ini diperkirakan berusia 22.300-26.000 tahun. menjadikannya temuan perhiasan tertua di Indonesia.Terdapat lubang di salah satu ujung tulang, ,sedangkan tanda-tanda keausan pada ornamen menunjukkan bahwa tulang itu sering bergesekan dengan kulit itu digantung sebagai 'bandul' atau benda perhiasan serupa.
Penemuan liontin ini memunculkan hipotesa baru, di mana pada zaman itu manusia sudah memiliki alat untuk membuat lubang pada tulang kuskus.

Liontin Kalung. Foto: BRIN
Penemuan perhiasan yang terbuat dari hewan-hewan khas Sulawesi ini menunjukkan keterkaitan antara manusia prasejarah penghuni pulau tersebut dengan fauna di sekitarnya. Penggunaan bagian-bagian tubuh babirusa dan kuskus sebagai "perhiasan" membuktikan bahwa manusia yang tinggal di gua-gua saat itu sudah punya daya seni tinggi.
Temuan ini menunjukkan bahwa tradisi bersolek sebagai salah satu bentuk kesenian telah berkembang puluhan ribu tahun. Penemuan ini menjadi pelengkap dari sejumlah temuan sebelumnya, menambah jelas kisah sejarah perkembangan seni di Nusantara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Baca juga: Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Buka Loker untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Infonya! |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id