Di Spanyol, hal itu tak ditemukan oleh mahasiswa asal Indonesia Septio Kaesyarif. Mahasiswa S2 Universitat Rovira i Virgili itu menyebut lebarannya tahun ini kurang 'nendang'.
"Kurang 'nendang' kalau enggak ada opor, rendang. Makanan di sini juga kurang 'nendang'," cerita Septio kepada Medcom.id, Jumat, 21 April 2023.
Septio jadi terkenang hidangan di rumahnya saat Lebaran. Dia terbayang-bayang opor masakan ibunya di Indonesia.
"Di Indonesia sudah pasti ada masakan ibu, opor sama rendang," kenang Septio.
Suasana Idulfitri di Spanyol juga jauh berbeda dengan Indonesia. Terutama, kegiatan masyarakat setelah salat Idulfitri.
Di Indonesia, setalah salat Id, biasanya setiap orang akan kembali ke rumah masing-masing atau bersilaturahmi antar tetangga dan saudara. Namun, hal itu tak terjadi di Spanyol.
"Kalau di sini kulturnya, setelah salat itu kenal enggak kenal itu semua salaman muter, peluk-pelukan," kata Septio.
Salah satu yang menyenangkan, kata dia, ada sesi berbagi makanan di tempat salat Id. Hal ini sedikit mengobati kerinduannya dengan makan bersama keluarga di Indonesia setelah salah Id.
"Jadi, setelah salat Id itu juga kita diajak kumpul-kumpul, dibagikan makanan, ditawar-tawarin teh, jus, mau teh? Mau teh? begitu," ungkap dia.
Baca juga: Obat Rindu Idulfitri di UK: Beli Kue Khas Lebaran Indonesia dan Video Call |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News