Tantangan pertama, kata dia, soal keselarasan kompetensi dan jumlah kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Ia mengakui, belakangan ketidakselarasan antara kebutuhan industri dengan kemampuan sekolah vokasi semakin terasa.
“Dalam konteks ini misalnya, berapa kebutuhan Erajaya untuk lulusan SMK atau Diploma ternyata belum bisa terpenuhi. Makanya dengan kerja sama ini, kami coba jawab tantangannya,” kata Kiki di Gedung Kemendikbudristek, Jumat 22 Juli 2023.
Selain itu, keselarasan kurikulum dan materi pengajaran juga masih menjadi tantangan. Apa yang diajarkan oleh satuan pendidikan vokasi, diharapkan bersifat dinamis dan materinya bisa terus relevan hingga tahun-tahun mendatang.
Untuk itu ia berharap agar industri dapat memberi masukan. Mengingat dinamisnya perkembangan industri, kurikulum atau materi yang diajarkan di sekolah vokasi dituntut bisa menjawab tantangan industri empat hingga lima tahun ke depan.
“Jadi, kurikulum yang dibicarakan industri dan vokasi harus sifatnya ke depan, sekitar dua kali lipat waktunya. Karena pola bisnis industri pun akan terus baru tiap waktunya,” jelas dia.
Masuknya industri seperti Erajaya kali ini, menurut Kiki, bisa mendorong pembaharuan pembelajaran di pendidikan vokasi. Karena selama ini ia pun melihat masih banyak satuan pendidikan vokasi yang tertinggal baik dari segi materi pengajaran hingga sarana prasarana
Bahkan menurutnya, di beberapa sekolah vokasi, bahkan masih banyak yang menggunakan buku teks dan peralatan pengajaran yang telah usang. “Agar, tak lagi banyak sekolah yang ketinggalan terlalu ketinggalan adaptasinya dengan kebutuhan era sekarang, maka peran industri sangat diperlukan,” tegas Kiki.
Baca juga: 49 Satuan Pendidikan Vokasi Jadi Mitra Erajaya Group, Persiapkan Lulusan Masuk Dunia Industri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id