"Pada tahap pertama, kegiatan PTM hanya dilakukan di SMP Negeri 3. Namun, karena kegiatan PTM dinilai aman dan mematuhi protokol kesehatan maka kami akan menambah 14 SMP untuk melakukan uji coba PTM tahap dua," kata Slamet di Pekalongan, Jumat, 23 April 2021.
Ia mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama sudah dievaluasi secara daring bersama Pemprov Jateng pada 19-23 April 2021. Hasil evaluasi menunjukkan tak ada siswa maupun guru yang terpapar covid-19. Ia pun berharap perluasan kegiatan PTM tahap dua dapat berjalan lancar dan aman.
Ia mengatakan bahwa dari 16 SMP yang ada di Pekalongan hanya dua yang belum diizinkan menyelenggarakan uji coba PTM karena dinilai belum memenuhi syarat. Memang, ada sejummlah ketentuan bagi sekolah yang hendak menggelar uji coba PTM.
Baca: 27 SMP di Kudus Bakal Susul Simulasi PTM Terbatas
Misalnya, semua guru dan kepala sekolahnya harus sudah menjalani vaksinasi, warga sekolahnya tidak ada yang tertular covid-19, serta memiliki sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan. Selain itu, mengantongi izin dari wali murid.
Dalam uji coba pembelajaran tatap muka tahap dua, menurut dia, peserta kegiatan belajar maksimum 50 persen dari kapasitas ruang kelas. Dalam sehari kegiatan belajar, mencakup empat mata pelajaran dengan durasi 30 menit per mata pelajaran tanpa waktu istirahat.
"Estimasi pembelajaran berarti sekitar dua jam tanpa istirahat. Jadi pembelajaran tetap kombinasi, yaitu daring dan luring," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
