Pembentukan Badan Kejuruan tersebut merupakan amanat UU Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia Nomor.138/KPP-PII/XI/2021.
Konvensi Nasional dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PII. Heru Dewanto, dihadiri Sekjen PII Teguh Haryono, didampingi perwakilan Pengurus Pusat PII, perwakilan pejabat Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI serta Mabes Angkatan yang berprofesi sebagai insinyur. Selain itu juga perwakilan dari industri pertahanan, perwakilan para dosen perguruan tinggi dan lembaga pendidikan TNI.
Meskipun diselenggarakan secara daring, Konvensi Nasional berjalan dengan tertib dan berhasil menetapkan Pengurus BK-TM PII dengan ketua Laksda TNI, Suhirwan. Lalu enam Wakil Ketua dan tujuh Majelis Uji Kompetensi.
Baca juga: Kemendikbudristek Bantah E-sport Bakal Masuk Kurikulum, Ini Alasannya
Rektor Unhan, Amarulla Octavian dalam sambutannya berharap BK-TM PII dapat segera bekerja keras untuk menyusun body of knowledge keinsinyuran militer sebagai landasan akademis pembentukan Program Studi Profesi Insinyur Militer pada Fakultas Teknik Militer (FTM). Program kerja BK-TM PII juga segera disusun untuk memaksimalkan registrasi para perwira TNI yang memiliki kualifikasi teknik militer, akreditasi keprofesian pada himpunan keahlian keinsinyuran teknik militer, serta kesetaraan kompetensi dan profesi insinyur militer pada level internasional.
"Dengan BK-TM PII dan Prodi Profesi Insinyur Militer FTM, Unhan, maka diharapkan penguasaan teknologi militer dan industri pertahanan di Indonesia dapat diakselerasi dengan signifikan pada masa berikutnya," harap Amarulla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News