Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano, Medcom.id/Citra Larasati.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano, Medcom.id/Citra Larasati.

Kemendikbud Dorong Data Tunggal Kebutuhan Guru

Citra Larasati • 12 November 2018 18:45
Jakarta:  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan dinas pendidikan dan kebudayaan di seluruh Indonesia.  Rakor yang dibagi ke dalam empat regional ini, akan membahas sinkronisasi data guru menuju data tunggal kebutuhan guru di Indonesia.
 
"Tanggal 14 November ini rakor dengan regional I sudah dimulai, kita harus eskpres, rakor digelar secepatnya," ungkap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano, di Senayan, Jakarta, Senin, 12 November 2018. 
 
Agenda utama rakor, kata Supriano, adalah sinkronisasi data jumlah kebutuhan guru di seluruh Indonesia.  "Kita akan menyajikan bersama data kebutuhan guru.  Nanti akan muncul angka berapa jumlah kebutuhan guru, sehingga nanti hanya akan ada satu suara tentang kebutuhan guru," ungkap mantan Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud ini.

Pendataan jumlah kebutuhan guru, kata Supriano, menjadi salah persoalan yang harus dibereskan dan menjadi salah satu amanah yang diberikan Mendikbud, Muhadjir Effendy kepada dirinya saat pertama dilantik menjadi dirjen GTK. "Pesan Pak Menteri itu benahi rekrutmen guru, lakukan inovasi, dan proses pembelajaran yang lebih baik.  Ternyata setelah diurut, sumber persoalan semua itu itu ada pada catatan kebutuhan guru," ujar Supriano.
 
Ia menyebutkan, selama ini ada perbedaan data kebutuhan guru, antara Kemendikbud, pemerintah daerah, dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN-RB).  Untuk itu, selain dinas pendidikan, rakor juga akan mengajak Kemenpan RB, BKN (Badan Kepegawaian Negara), Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Keuangan, Kemenko bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) agar duduk bersama melakukan sinkronisasi data tersebut.
 
"Jadi kalau ada rekrutmen guru, akan satu suara berdasarkan data. Ini yang tidak pernah dilakukan, duduk bersinergi," tegas Supriano.
 
Data kebutuhan guru, kata Supriano meliputi jumlah guru yang pensiun, meninggal, mutasi, mengundurkan diri dan guru di sekolah baru.  "Ke depannya akan lebih mudah, guru mana yang akan pensiun kita sudah tahu," terangnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Kemendikbud dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2018 secara bersama-sama.  Puncak peringatan HGN tahun ini akan digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, pada 25 November 2018.
 
"Kita akan gabung dengan PGRI, jadi satu perayaan.  Acaranya di stadion Pakansari, Cibinong," tutup Supriano.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan