"Sebenarnya sistem ini sudah kita canangkan sejak lama. Dan ini menjadi yang pertama di Indonesia," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman, di Surabaya, Senin, 4 Maret 2019.
Menurut Saiful, sistem USBN yang diterapkan untuk SMA/SMK/MA di Jatim berbeda dengan kebijakan pusat, dengan menggunakan komputer. Saiful menganggap USBN dengan Android sangat simple. "USBN dengan Android lebih mudah dipraktikkan. Karena tidak memerlukan listrik dan lainnya," ujarnya.
Saiful memastikan ujian dengan andorid cukup aman, karena menggunakan sistem terkunci. Siswa tidak bisa lagi membuka aplikasi yang lain seperti Google hingga WhatsApp jika sedang ujian untuk menekan kecurangan.
"Tidak perlu listrik dan lain-lain, tidak perlu karantina. Sudah terkunci masuk programnya langsung terkunci, sehingga tidak bisa buka Google, WhatsApp, dokumen enggak bisa. Semua aplikasi mati, karena yang muncul hanya khusus USBN aja," katanya.
Jika sistem menggunakan Android itu sukses, kata Saiful, maka pihaknya akan mengusulkan ke pusat untuk mengadposi agar ujian untuk SMA/SMK/MA menggunakan Android. Dia menyara"Saya usul UNBK ke depan pakai itu lebih bagus (ujian dengan Android). Program Jatim, inovasi Jatim," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id