Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta itu tahu benar betapa kehidupan menyediakan peluang berdikari yang maha mungkin dan kemungkinan-kemungkinan itu dimulai dari kampusnya.
Perguruan tinggi, baginya menjadi titik awal menghidupkan bara pengharapan. Titik awal meraih yang disebut berdikari, berdiri di atas kaki sendiri di masa depan.
Untuk menghidupkan api harapan, selama studi tentu tak cukup dengan memaksimalkan tiap sudut kaku ruang kelas. Perlu ruang luas untuk menjangkau angan tak berbatas.
Sekat batas ruang kelas itu dikikis oleh Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sudut tembok yang kaku itu, kata dia, mulai roboh.
"MBKM ini jadi harapan, ada peluang-peluang untuk menggali potensi diri sendiri, mengenali diri sendiri," tutur dia kepada Medcom.id, Sabtu, 14 September 2024.
Program MBKM yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan bahan bakar bagi kampus untuk mendorong mahasiswa ikut magang. Kesempatan itu mesti dimanfaatkan dengan baik.
Ia tahu betul magang akan memberikan pengalaman penting dan berguna setelah lulus studi. Kesempatan terjun langsung di dunia industri baginya adalah kesempatan mencicipi sedikit bagian dari luasnya samudra dunia nyata.
"Pihak kampus memberikan beberapa daftar industri yang menyediakan magang, jadi kemitraan kampus dan industri itu memudahkan mahasiswa mencari magang," beber pria yang karib disapa Rahman itu.
Kesempatan seperti itu hadir karena ada dorongan MBKM. Perguruan tinggi dan industri harus melakukan sinergisitas.
Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menjadi produk utama pendorong sinergisitas itu. Kampus dan industri sama-sama mencari relevansi.
Kampus dengan ragam bidang keilmuan mesti mencocokkan tujuan pendidikannya dengan kebutuhan industri. Industri juga harus melirik, mendukung, dan turun tangan menggodok jalannya akademik bila ingin mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diharapkan.
Baca juga: MSIB Buka Tembok Kelas Universitas, Berikan Mahasiwa Wawasan Lebih Luas |
Sinergisitas perguruan tinggi dan industri
Dalam MBKM, Kemendikbudristek mendorong kampus aktif menjalin sinergi. Kampus juga diharapkan mampu menggarap MBKM Mandiri.Keleluasaan terhadap ekplorasi MBKM secara mandiri tanpa intervensi ini membuat kampus lebih berkembang. Seperti halnya program magang untuk mahasiswa.
Benar kata Rahman, dengan MBKM yang berjalan, kampus dapat aktif menjalin sinergisitas dengan industri. Sehingga mampu membangun kerja sama untuk memberikan mahasiswa kesempatan magang.

Rektor UPN Veteran Jakarta, Anter Venus. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Magang di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), misalnya sudah berjalan konsep kemandirian itu. Sivitas akademika membangun kerja sama dengan banyak perusahaan dan lembaga agar nantinya bisa menawarkan magang kepada mahasiswa.
"Selama ini UPNVJ itu terus menjalin dengan kantor-kantor yang bidangnya relevan dengan fakultas kita dan ini kita jalankan mandiri ya, MBKM Mandiri. Jadi kita kerja sama untuk kita kirimkan anak-anak kita ke industri," ujar Rektor UPNVJ, Anter Venus, kepada Medcom.id, Kamis, 12 September 2024.
Selama satu semester mahasiswa yang dikirim magang ke industri tak berada dalam kelas. Namun tetap termonitor dengan baik melalui dosen pendamping.
Tingkat kemandirian MBKM, khususnya kegiatan magang di UPNVJ terbilang tinggi. Tiap semester 60 sampai 70 persen mahasiswa UPNVJ mengikuti program magang MBKM mandiri ini.
Tak sekadar kirim-kirim mahasiswa ke industri
Sinergisitas kampus dan industri dalam MBKM Mandiri bukan sekadar perkara meloloskan mahasiswa ke tempat magang. Lebih dari itu, ada pembangunan ekosistem pendidikan secara holistik.Mulai dari memastikan kurikulum yang digagas perguruan tinggi dapat relevan dengan industri. Perguruan tinggi bahkan mesti melakukan revisi kurikulum setelah duduk bersama dengan industri.
"Jadi ada aspek keilmuan yang tentu berpengaruh pada SDM juga ke depan. Bagaimana relevansi yang ini nanti sesuai dengan dunia kerja," beber Venus.
Kemudian, memaksimalkan peran industri terhadap peningkatan kualitas pengajaran. Caranya, praktisi dari industri diundang sebagai dosen tamu.
Sebaliknya, dosen bisa dititpkan ke indusri. Hal itu agar dosen yang dimiliki kampus dapat belajar dan melakukan upgrade diri di industri.
"Jadi dosennya juga seperti magang begitu ya, bisa memahami konteks pekerjaan di industri seperti apa. Sehingga bisa direlevansikan dengan muatan kurikulum, bahan ajar dan menjadikannya bahan ajar," papar dia.
Sesudah itu semua, kata Venus, terbuka lah kesempatan bagi lulusan di kampusnya terserap di industri. Karena kampus dan industri telah memiliki satu napas yang sama.
Terbukti, sejak MBKM berjalan, tingkat kecepatan keterserapan lulusan meningkat. Kini, lulusan di UPNVJ hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertama.
Baca juga: Cerita Rian Ikut MSIB, Ditugaskan Kendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit |
MBKM konsep revolusioner
Bagi UPNVJ, MBKM merupakan konsep baru yang revolusioner. MBKM, terlebih MBKM mandiri membuka tempurung akademia.Dengan MBKM, kampus lebih melek dan harus mampu mengubah model pembelajaran. Tempurung itu seolah dibuka untuk melihat laut lepas, melihat dunia nyata, dan melihat industri memutar roda.
Tempurung yang terbuka itu menunjukkan sumber belajar terbuka di mana pun. Hal ini mestinya, kata Venus, dilakukan sejak lama.
Industri juga diuntungkan. Venus menyebut industri seolah dipertemukan dalam titik temu mendukung pembelajaran dan meraih SDM kompeten.
"Makanya saya bilang, ini MBKM sangat transformatif, revolusioner, relevan, sehingga anak dapat ruang belajar yang luas dan pengalaman yang luar biasa. Jadi kalaupun MBKM ini nantinya tidak ada, kami akan terus menjalankan esensinya," tutur Venus.
Menyentuh riset dan inovasi perguruan tinggi
Sinergitas perguruan tinggi dan industri mendukung MBKM Mandiri tak cuma ada di UPNVJ. Universitas Padjadjaran (Unpad) turut memaknai sinergitas ini sebagai bara bagi mahasiswa untuk dapat berdikari.Lebih jauh, sinergitas ini sampai pada titik riset dan inovasi. Industri menjadi mitra dalam riset dan inovasi Unpad dalam MBKM Mandiri.
"Mitra riset dan inovasi dalam menyediakan laboratorium dan peralatan untuk riset. Sharing pembiayaan untuk hilirisasi inovasi, mitra inkubasi, investor untuk hilirisasi dan komersialisasi," kata Rektor Unpad Rina Indiastuti kepada Medcom.id, Jumat, 13 September 2024.

Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Rina Indiastuti. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Unpad memaknai sinergitas ini sebagai peluang membangun ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga dapat mendorong Unpad semakin berdampak dan bermanfaat.
"Sinergitas mengurangi gap karena lulusan selain memahami Iptek sesuai bidang ilmu juga mulai paham bagaimana menerapkan pengetahuan itu di dunia industri dan kerja. Gap juga dikurangi karena riset dan inovasi menjadi cocok dengan kebutuhan industri," beber Rina.
Senada dengan UPNVJ, Unpad memiliki gairah besar terhadap MBKM Mandiri. Terlebih mahasiswa telah menyadari pentingnya hal tersebut.
"Mahasiswa menyadari pentingnya ini semua dan untuk magang itu mereka mau secara mandiri. Ini semua akan terus berjalan dan kita kembangkan MBKM mandiri ini," ujar Rina.
Magang pembuka peluang karier
Magang kini telah menjadi bukti meningkatkan kualifikasi lulusan. Salah satu mitra program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Kaltim Methanol Industri (KMI) menerimatotal 250 mahasiswa ikut program magang.
“Setelah lulus, sebagian besar alumni MSIB yang magang di PT KMI dari semua angkatan banyak diterima di beberapa perusahaan industri, baik BUMN maupun swasta. Beberapa lulusan dari Fakultas Teknik bahkan bekerja di PT KMI,” ungkap Direktur General Affairs PT KMI, Agus Priyatno.
Hal senada juga disampaikan salah satu mitra MSIB, yaitu dibimbing.id, platform bootcamp yang menyediakan pembelajaran di bidang digital skills, termasuk digital marketing, programming, dan data. dibimbing.id telah berkontribusi sejak MSIB Angkatan 5.
“Untuk studi independen, kami sudah berhasil meluluskan lebih dari 200 mahasiswa. Kami sangat bangga menyampaikan bahwa 50 persen dari lulusan program kami telah terserap di dunia pekerjaan," beber CEO dibimbing.id, Zaky Muhammad Syah.
Terkait dengan magang bersertifikat, pihaknya telah bekerja bersama lebih dari 110 peserta MSIB. "Kami bisa sampaikan bahwa lebih dari 70 persen di antara mereka berhasil mengikuti intern kedua kalinya dan bahkan beberapa di antaranya terserap di dunia kerja,” ujar Zaky.
Baca juga: MSIB, 'Golden Ticket' Mahasiswa untuk Jadi Karyawan di Perusahaan Bonafide |

Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Abdul Haris. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kemendikbudristek berikan kemudahan
Program MBKM mendorong kampus aktif menjalin sinergi dengan industri melalui beberapa inisiatif dan kebijakan. Pertama, Kemendikbudristek memberikan kemudahan kepada kampus untuk bekerja sama dengan berbagai sektor."Baik industri swasta maupun BUMN dalam menyelenggarakan program-program magang, penelitian terapan, dan kewirausahaan," kata Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Abdul Haris, kepada Medcom.id, Sabtu, 14 September 2024.
Program-program itu dirancang agar mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang relevan dengan dunia kerja. Tak hanya itu, dorongan lainnya datang dalam bentuk insentif dan kebijakan fleksibilitas kurikulum.
"Di mana mahasiswa bisa mengambil mata kuliah di luar prodi dan bahkan mengikuti kegiatan di luar kampus yang diakui sebagai bagian dari SKS," jelas Haris.
Kemendikbudristek juga sering kali menjalin kerja sama langsung dengan perusahaan-perusahaan besar. Tujuannya, membuka kesempatan bagi mahasiswa dari seluruh kampus di Indonesia.
Haris menekankan manfaat dari MBKM Mandiri sangat besar, baik untuk mahasiswa, kampus, maupun industri. Bagi mahasiswa, mereka bisa mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja, memperluas jaringan, dan meningkatkan kompetensi relevan dengan kebutuhan industri.
Sementara itu, bagi kampus, program ini meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan tuntutan dunia kerja dan meningkatkan kualitas lulusan. "Sedangkan bagi industri, mereka mendapatkan akses pada talenta-talenta muda yang siap kerja dan berpotensi memberikan solusi inovatif bagi perkembangan industri mereka," ujar Haris.
Sinergisitas bukan akhir
Rektor UPNVJ, Anter Venus, menegaskan sinergitas perguruan tinggi dan industri dalam mendukung MBKM Mandiri bukan akhir. Tugas selanjutnya adalah antar kampus harus bersinergi.Komitmen mengimplementasikan MBKM Mandiri harus menular. Kampus harus bersama-sama keluar dari kejumudan, ketakutan, dan kebekuan pembelajaran. Lewat MBKM Mandiri, kampus harus bisa melihat keunggulan masing-masing dan menularkannya.
"Kalau ada kampus yang unggul di bidang kependidikan, kita belajar ke sana, kalau ada kampus yang bagus bidang komunikasinya, pertaniannya kita belajar ke sana. Jadi bisa sama-sama belajar dan bertumbuh bersama. Artinya selanjutnya, kerja sama kampus itu sangat perlu," tegas Venus.
Kampus dengan kemandiriannya dalam MBKM inilah yang menjadi bara untuk membekali lulusan berdikari. Jalannya MBKM Mandiri atas sinergitas kampus dan industri mengantarkan lulusan memiliki kualifikasi paripurna.
Buktinya, kini, Rahman, telah lulus dengan skill mumpuni. "Manfaatnya sudah saya rasakan sekarang. Koneksi industri dengan kampus ini satu hal, tapi akhirnya ini membawa saya terkoneksi dengan industri. Terlebih sekarang saya diterima menjadi asisten periset naskah kuno di Universitas Indonesia," ujarnya yang pernah magang di PT Citra Multimedia Indonesia sebagai jurnalis Medcom.id itu.
Ia bersyukur atas kesempatan magang periode Juli 2023 hingga Januari 2024 itu. Rahman menyebut industri dan kampus telah aktif dan kolaboratif membangun kariernya.
"Secara personal skill meningkat dan memang pengalaman ini sangat berharga dan saya tahu mendapatkan kerja itu tidak gampang. Sinergisitas perguruan tinggi dan industri dalam MBKM ini perlu terus dilanjutkan," harap Rahman.
Data survei MBKM Mandiri menunjukkan peningkatan perguruan tinggi yang menjalankan MBKM Mandiri. Pertumbuhan pesat terjadi pada 2022 hingga 2023.
Pada 2022, sebanyak 576 perguruan tinggi menjalankan MBKM Mandiri. Terjadi pertumbuhan 60 persen pada 2023, sebanyak 921 perguruan tinggi menjalankan MBKM Mandiri.
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam MBKM Mandiri juga terus bertumbuh. Tercatat, dari akumulasi 2020 sampai 2022 ada 241 ribu mahasiswa yang terlibat, sedangkan di 2023 terdapat 257 ribu mahasiswa yang terlibat.
MBKM menawarkan program yang sangat banyak. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di luar program studi dan di luar kampus selama satu hingga dua semester.
Perguruan tinggi diberikan kebebasan menyediakan kegiatan Kampus Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswa. Berbagai kegiatan dalam program Kampus Merdeka antara lain Magang Bersertifikat, Studi Independen, Kampus Mengajar, Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, KKN Tematik, Proyek Kemanusiaan, Riset dan Penelitian dan Wirausaha.
Khusus pada bidang Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), program ini telah sampai pada Angkatan 7. Sebanyak 30.228 mahasiswa ikut MSIB Angkatan 7 ke 379 mitra dunia usaha dan industri.
MSIB telah berjalan sejak tahun 2021. Sejak diluncurkan setidaknya sudah 93 ribu lebih mahasiswa dari 800 lebih perguruan tinggi ikut serta dalam program tersebut.
Baca juga: MBKM Tingkatkan Pengalaman Praktikal Mahasiswa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News