Yuk kita kenalan lebih jauh dengan jam koma mulai dari pengertian, gejala, dampak, hingga cara mengatasinya:
Pengertian jam koma
Jam koma merupakan kondisi yang membuat seseorang mengalami penurunan fungsi mental setelah melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi dan aktivitas intelektual yang terus menerus.Kelelahan kognitif terjadi ketika sumber daya mental seseorang terkuras (overwhelmed). Sehingga membuat mereka merasa sulit untuk terus fokus, berpikir jernih, membuat keputusan tepat, atau menyelesaikan tugas secara efektif.
Beberapa aktivitas yang bisa memicu munculnya kondisi ini, seperti bekerja, belajar, atau mengerjakan masalah kompleks dalam waktu cukup lama. Zaki mengatakan jam koma terjadi karena seseorang mengalami kelelahan kognitif seperti sulit berkonsentrasi.
“Mereka mengalami penurunan kemampuan berpikir logis, sulit membuat keputusan, bahkan keputusan yang sederhana sekalipun,” ujar dosen S1 Psikologi Umsida itu dikutip dari laman umsida.ac.id, Kamis, 24 Oktober 2024.
Orang yang mengalami jam koma juga tidak bisa menyelesaikan tugas dengan segera, penurunan motivasi untuk menyelesaikan tugas, merasa lelah mental, melakukan kesalahan dalam bekerja, dan mood yang buruk.
Gejala jam koma
Zaki menyebut kelelahan kognitif dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:1. Tugas kompleks
Apabila seseorang memproses banyak informasi atau mengerjakan tugas yang membutuhkan pemikiran kritis dan analisis mendalam dalam jangka waktu lama, akan membuat otak terbebani. Bila hal ini terus terjadi terus-menerus, dapat menyebabkan energi dan mental terkuras.2. Stimulasi berlebihan
Lingkungan yang penuh dengan gangguan, seperti suara bising, multitasking, atau seringnya beralih fokus antara tugas-tugas berbeda, membuat tubuh menjadi overstimulasi.“Ini sering dialami di era digital ini. Orang terus-menerus berpindah antara beberapa media sosial yang dimiliki, dan pekerjaan, yang menyebabkan kelelahan mental kronis,” papar dia.
3. Kurang istirahat
Otak membutuhkan waktu pemulihan setelah bekerja keras sehingga kurangnya istirahat mental yang cukup. Misalnya bekerja tanpa jeda panjang atau tidak cukup tidur dapat memperburuk kelelahan kognitif.“Kurang tidur juga mengganggu kemampuan otak untuk memperbaiki dan mengisi ulang energi kognitif, sehingga mengakibatkan penurunan performa mental,” ujar dia.
4. Tekanan emosional
Tekanan emosional seperti stres terkait pekerjaan atau masalah pribadi juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami jam koma. Ketika seseorang merasa terbebani secara emosional, otak bekerja lebih keras untuk mengatasi emosi negatif ini, sehingga mengurangi kapasitas mental untuk menyelesaikan tugas intelektual.5. Rutinitas monoton
Aktivitas yang membosankan dan kurang menantang juga dapat menyebabkan kelelahan kognitif. Seseorang mungkin merasa lelah mental karena tidak cukupnya stimulus baru atau bervariasi, yang menyebabkan perasaan stagnasi dan penurunan kemampuan kognitif.Dampak jam koma
Zaki mengatakan jam koma lebih banyak dikaitkan dengan dampak yang sifatnya negatif. Misalnya, penurunan kinerja karena orang dengan kelelahan mental kesulitan fokus, membuat keputusan, produktivitas yang lebih rendah, kualitas pekerjaan yang buruk, dan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas.“Jam koma memunculkan gangguan suasana hati seperti mudah marah, frustrasi, atau merasa depresi. Ini bisa disebabkan oleh ketidakmampuan untuk berfungsi secara optimal, yang mengarah pada perasaan tidak puas atau gagal” jelas dia.
Selain itu, penurunan kemampuan sosial karena kelelahan kognitif membuat orang merasa lebih sulit terlibat dalam percakapan atau hubungan sosial. Hal ini bisa menimbulkan sifat anti sosial atau kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
Burnout menjadi dampak yang cukup kronis akibat kejadian ini. Burnout yaitu kondisi seseorang merasa sangat lelah secara emosional, mental, dan fisik sehingga tidak dapat lagi berfungsi.
Cara mengatasi jam koma
Zaki membagikan beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mencegah dan mengatasi jam koma, yakni:1. Istirahat teratur
“Baiknya membuat jeda secara teratur selama aktivitas mental yang berat. Misalnya menggunakan teknik Pomodoro, yaitu 25 menit bekerja, 5 menit istirahat, agar bisa membantu mengurangi beban mental,” papar Zaki.2. Membuat skala prioritas
Seseorang juga bisa berfokus pada satu tugas pada satu waktu untuk mengurangi beban kognitif dan meningkatkan efisiensi.3. Meningkatkan kualitas tidur
Menurutnya, tidur cukup dan berkualitas membantu otak mengisi ulang sumber daya mental, yang sangat penting untuk menghindari kelelahan kognitif.4. Meditasi
Meditasi mindfulness juga penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stres.“Latihan ini efektif dalam membantu otak beristirahat dan melepaskan ketegangan mental, sehingga membantu memulihkan fokus dan energi mental,” ujar dia.
5. Aktivitas fisik
Agar terhindar dari jam koma, olahraga sangatlah penting. Aktivitas ini dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan memicu pelepasan endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan memperbaiki fungsi kognitif.6. Manajemen stres
Terakhir, kemampuan mengelola stres. Beberapa latihan yang bisa dilakukan seperti latihan relaksasi, manajemen waktu, dan mencari dukungan sosial.“Hal itu dapat membantu individu mengatasi beban emosional yang sering kali menjadi penyebab kelelahan kognitif atau jam koma ini,” ungkap dia.
Itulah penjelasan soal fenomena jam koma yang kerap dialami oleh Gen Z. Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
Baca juga: Bekerja Keras di Era Digital? Hati-hati Jam Koma Mengintai! |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News