Ketua Umum Pengurus Besar Perguruan Tinggi Republik Indonesia (PB PGRI) menyampaikan, agar aspirasi, masukan para guru demi perbaikan kualitas pendidikan dapat diserap dan diperhatikan dengan seksama. Salah satunya adalah terkait penerapan kurikulum di era pemerintahan ke depan.
"Evaluasi kurikulum diperlukan menyeluruh untuk memperbaiki kekurangan tanpa harus mengganti substansi kurikulum," kata Unifah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.
Dengan pengambilan sumpah dan janji Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka di hadapan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) Minggu, 20 Oktober 2024 menjadi titik awal berjalannya pemerintahan
baru hasil pemilu presiden 2024.
Sehubungan dengan pergantian pemerintahan tersebut, PGRI mengucapkan selamat datang dan selamat bekerja kepada Presiden ke-8 RI Jenderal (Pur) Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. PGRI juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H Ma'ruf Amin atas pengabdian dan dedikasi kepada bangsa dan negara selama ini.
Unifah juga mengucapkan selamat atas transisi pemerintahan yang berjalan mulus dan berkomitmen berkelanjutan untuk menyukseskan program pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. PGRI, kata Unifah, menaruh harapan besar atas pelantikan Presiden dan Wapres RI yang baru.
"Sekaligus terbentuknya kabinet pemerintahan yang baru untuk menjalankan program
program pembangunan selanjutnya terutama di bidang pembangunan sumber daya manusia melalui pembenahan sistem pendidikan yang berkualitas," kata Unifah.
PGRI mengucapkan selamat bekerja kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah juga Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi yang akan dilantik bersamaan dengan terbentuknya kabinet pemerintahan yang baru (Kabinet Merah Putih).
Baca juga: PGRI Siap Berkolaborasi dengan 2 Kementerian Baru Bidang Pendidikan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News