Setiap empat tahun, jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia menantikan gelaran akbar Piala Dunia FIFA. Namun, di balik euforia di lapangan hijau, ada kerja panjang para desainer, ilmuwan, dan insinyur yang berupaya menciptakan bola sempurna.
Untuk Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di tiga negara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, bola resmi yang diberi nama Trionda hadir dengan inovasi matematis yang mengejutkan.
Prinsip geometri di balik bola Piala Dunia
Desain bola Piala Dunia selalu berakar pada prinsip geometri. Para insinyur Adidas selama puluhan tahun terinspirasi oleh Benda Padat Platonis (Platonic Solids), bentuk tiga dimensi sempurna yang sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno.
Bentuk-bentuk itu antara lain Tetrahedron, Hexahedron atau Kubus, Oktahedron, Dodecahedron, dan Icosahedron. Dalam sejarahnya, bola sepak modern banyak mengadaptasi bentuk Icosahedron, yang memiliki 20 permukaan segitiga.
Namun, karena bentuknya terlalu runcing, bola tersebut tidak bisa menggelinding sempurna. Solusi cerdas muncul lewat desain klasik Telstar pada Piala Dunia 1970 yang menggunakan bentuk Truncated Icosahedron.
Bentuk itu merupakan hasil pemotongan titik-titik Icosahedron yang mengubah permukaannya menjadi kombinasi heksagon dan pentagon. Pola ini kemudian menjadi ikon bola sepak selama beberapa dekade
Terobosan Trionda, Keunikan Tetrahedron
Jika bola-bola sebelumnya banyak mengandalkan Icosahedron, Trionda mengambil jalur yang berbeda. Bola ini didasarkan pada Benda Padat Platonis yang paling sederhana, yakni Tetrahedron.
(Desain bola Trionda Pildun. Dok. Scientific American/Amanda Montañez)
Tetrahedron didefinisikan sebagai bangun ruang yang terdiri dari empat segitiga, di mana tiga segitiga bertemu di setiap titiknya.
Inilah letak terobosan Trionda, Bola ini hanya dijahit dari empat panel, jumlah terkecil yang pernah digunakan untuk bola resmi Piala Dunia FIFA. Jumlah panel ini secara langsung merefleksikan jumlah permukaan pada Tetrahedron, sekaligus merayakan tiga negara tuan rumah.
Rahasia kurva dan fisika di baliknya
Lantas, bagaimana mungkin empat panel segitiga dari bentuk runcing Tetrahedron bisa menghasilkan bola yang bulat sempurna? Kuncinya terletak pada bentuk panel itu sendiri. Meskipun secara esensi memiliki tiga titik seperti segitiga, pinggiran atau tepi panel-panel Trionda bukanlah garis lurus.Sebaliknya, tepi panelnya dirancang sebagai kurva. Kurva-kurva inilah yang dirancang sedemikian rupa untuk saling bertemu dan menyatu, memberikan bola eksterior yang jauh lebih bulat dan mulus.
Inovasi fisika dan matematika ini tidak hanya memberikan estetika modern, tetapi juga berpotensi memengaruhi aerodinamika bola, membuatnya lebih cepat, stabil, atau bahkan lebih sulit ditebak. Sebuah misteri yang akan terungkap saat kickoff Piala Dunia 2026 tiba.
(Sheva Asyraful Fali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id