Karangan bunga kekecewaan pengembalian kembali jurusan di SMA. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Karangan bunga kekecewaan pengembalian kembali jurusan di SMA. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Penjurusan SMA Dihidupkan Lagi, Mu'ti Dapat Kiriman Karangan Bunga Kekecewaan

Ilham Pratama Putra • 14 April 2025 12:32
Jakarta: Pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, yang akan mengembalikan penjurusan di SMA menuai pro dan kontra di masyarakat. Tak sedikit yang kecewa dengan kebijakan itu. 
 
Kekecewaan itu disalurkan lewat karangan bunga yang dikirim ke kantor Mu'ti di Jakarta. Sebanyak lima karangan bunga 'mejeng' di depan Gedung Kemendikasmen. 
 
Sejumlah tulisan di dalam karangan bunga itu, seperti 'Jangan korbankan siswa demi balas dendam kebijakan'; 'Uji publik bukan formalitas, anak kami bukan percobaan'; 'Pendidikan butuh kepemimpinan bukan ego pribadi'; 'Pendidikan bukan tentang rezim, tapi keberlanjutan'; dan 'Gerakan masyarakat 5.0 menolak pendidikan 2.0, karena masa depan butuh inovasi, bukan nostalgia'. 

Nantinya, siswa mesti memilih lagi jurusan di SMA, yakni IPA, IPS, atau Bahasa. Kebijakan ini rencananya diberlakukan mulai Tahun Ajaran Baru 2025/2026. 
 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menilai penghapusan jurusan tidak relevan dengan keberlanjutan jenjang pendidikan. Pemilihan jurusan akan segera diformalkan dalam waktu dekat melalui peraturan menteri.
 
Baca juga: Penghapusan Jurusan di SMA Tak Sesuai Harapan, P2G Mafhum Dihidupkan Lagi 

"Ini bocoran, jurusan akan kita hidupkan lagi, nanti akan ada jurusan IPA, IPS, dan Bahasa," kata Mu'ti di Jakarta Jumat, 11 April 2025.
 
Pengamat pendidikan sekaligus CEO Jurusanku, Ina Liem, menilai pengembalian jurusan di SMA merupakan sebuah kemunduran bagi pendidikan di Indonesia. Ia merasa tak menemukan alasan logis di balik kebijakan ini.
 
"Jelas sebuah kemunduran. Saya tidak menemukan alasan logis di balik kebijakan ini," kata Ina kepada Medcom.id, Senin, 14 April 2025.
 
Dia menduga kuat kebijakan ini memperkuat sentimen kebijakan antar menteri. Dalam hal ini, mantan Mendikbduristek Nadiem Makarim menghapus jurusan dan Mendikdasmen Abdul Mu'ti yang menghidupkannya kembali.
 
"Sulit ditangkis anggapan bahwa menteri sekarang masih ada kecenderungan sakit hati dengan menteri sebelumnya, sehingga kebijakan yang dibuat atas dasar yang penting membatalkan apa pun yang dilakukan Mas Nadiem," sebut dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan