Kepala perKepala Perpusnas E. Aminudin Aziz. Foto: Perpusnas
Kepala perKepala Perpusnas E. Aminudin Aziz. Foto: Perpusnas

Efisiensi Anggaran di Instansi Pemerintah, Begini Tanggapan Kepala Perpusnas

Citra Larasati • 06 Februari 2025 07:08
Jakarta:  Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Aminudin Azis turut memberi tanggapan terkait efisiensi anggaran di instansi pemerintah pada 2025. Ia menilai efisiensi ini seharusnya tidak menjadi hambatan bagi perpustakaan untuk menjalankan program dan kegiatannya.
 
"Prinsipnya kalau tidak bisa melakukan semuanya, jangan menggagalkan semua. Lakukan apa yang kita bisa," ujarnya Aminudin dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2025, dikutip dari siaran pers, di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025.
 
Dalam Rakornas, dia memaparkan pada tahun ini, Perpusnas mengusung sejumlah program yang terangkum dalam fishbone analysis. Dia meminta peserta Rakornas agar berkoordinasi dan bersinergi dengan unit kerja terkait di Perpusnas sesuai fishbone analysis tersebut. 

“Itu adalah yang paling mudah bagi Bapak dan Ibu untuk menuju unit mana guna melakukan sinergi dan koordinasi,” ujarnya.
 
Rakornas dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti sebagai pembicara kunci. Selain itu, ada sesi kebijakan serta sesi panel dan diskusi yang diisi oleh para narasumber di antaranya pegiat literasi Maman Suherman, Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Munawar Holil, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunung Kidul Kisworo, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka.
 
Pada Rakornas, Kepala UPT Jasa Kearsipan Yulianto mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerahkan hibah sebanyak 96 rol mikrofilm naskah kuno kepada Kepala Preservasi dan Ahli Media Bahan Perpustakaan Perpusnas Tri Luki Cahya Dini.
 
Baca juga:  Eka Kurniawan Akui Ketertarikannya pada Buku Tak Muncul Alamiah, Tapi Gara-Gara Ini

Sulsel disebut merupakan rumah bagi tradisi tulis masyarakat Bugis, Makassar, dan Mandar. Di provinsi ini, tersimpan warisan budaya yang tak ternilai, yang ada di dalam naskah kuno Lontara’. Sebagian fisik asli naskah kuno tersebut terancam keberadaannya, sehingga upaya mendigitisasi mikrofilm yang berisi informasi dari naskah tersebut menjadi sangat mendesak dan penting.
 
Dengan teknologi di Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpusnas, naskah-naskah kuno yang terancam rusak diselamatkan. Mikrofilm dipindai dan dikonversi dengan format digital berkualitas tinggi memastikan akses mudah dan pelestarian nilai sejarahnya.
 
Hingga kini, sebanyak 2.883 judul naskah kuno Lontara’ telah berhasil digitisasi dari total 3.030 judul. Naskah Lontara’ menyimpan pengetahuan tentang bercocok tanam, tata niaga, hingga taktik perang. 
 
Sebagai identitas budaya Sulsel, naskah Lontara’ adalah saksi bisu peradaban bangsa yang harus dijaga. Digitalisasi mikrofilm dengan teknologi canggih ini memberikan akses lebih luas untuk masyarakat, peneliti, dan generasi mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan