"Tentu ini sangat mengada-ada. Karena apa? Pendidikan itu lebih relasi manusiawi bukan relasi kontrol sistem melalui CCTV," kata pengamat pendidikan, Doni Koesoema, dalam siaran YouTube Pendidikan Karakter dikutip Senin, 22 Januari 2024.
Menurutnya, bila CCTV menjadi alat supervisi, sejatinya ada sistem buruk di sekolah tersebut. Sebab, supervisi merupakan bagian evaluasi yang seharusnya dilakukan manusiawi.
"Apalagi tujuannya hanya untuk mengawasi apakah guru-guru saya itu malas-malasan tidur. Tidak mengerjakan tugas, ngobrol, ngerumpi. Itu artinya sekolah sudah ada dalam situasi yang sangat buruk dalam konteks pendidikan karakter," beber Doni.
Pada kondisi tersebut, kata Doni, artinya tidak ada lagi kepercayaan terhadap sistem pendidikan yang sudah dibangun. Ada ketidakpercayaan antara sesama guru, pimpinan sekolah, manajemen, maupun yayasan.
"Lebih parah lagi kalau CCTV ini di sekolah negeri kemudian bisa diakses semuanya oleh kepala dinas orang-orang yang tidak berkepentingan langsung dengan dunia pendidikan yang menjadi kewenangan sebuah sekolah," ujar Doni.
Baca juga: Pemasangan CCTV di Sekolah Dinilai Tak Masalah Jika Alasannya Tepat |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News