“Setidaknya ada 11.643 lembaga di tingkat RA, 14.059 lembaga di tingkat MI, 8.095 lembaga di tingkat MTs, dan 4.364 lembaga di tingkat MA/MAK yang ikut ambil bagian dalam gerakan perubahan ini sampai dengan tahun ini,” kata Sidik dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis, 5 Oktober 2023.
Dia mengungkapkan Direktorat KSKK Madrasah sudah melakukan banyak hal untuk penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah. Pihaknya terus melakukan sosialisasi IKM secara daring maupun luring kepada Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kab/Kota, kepala Madrasah, dan guru.
“Kami juga sudah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka secara daring yang diikuti oleh 643.159 peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah dan guru madrasah se-Indonesia," beber dia.
Pihaknya juga melaksanakan Training of Trainer (ToT) dan Bimtek IKM bekerja sama dengan Worldbank melalui program Madrasah Education Quality Reform melibatkan pengawas, kepala madrasah, dan guru.
Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam juga menggandeng Pusdiklat dan BDK seluruh Indonesia untuk melakanakan Training of Trainer (ToT) dan Bimtek IKM berbasis komunitas. Hal ini sebagai upaya percepatan penguatan IKM di madrasah.
Sidik mengatakan demi mengoptimalkan penguatan IKM di madrasah, Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam bersama seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kelompok Kerja Pengawas terus mengawal program ini dengan melakukan pendampingan-pendampingan agar tercapai tujuan yang diharapkan.
IKM pada madrasah terus dilakukan sebagai ruang kreativitas dan fleksibilitas dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Hal itu untuk meningkatkan kualitas dan daya saing madrasah sesuai dengan tuntutan kompetensi abad-21.
Hal ini senada dengan tujuan lahirnya KMA Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Kurikulum Merdeka yang diperkenalkan sebagai bagian dari visi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia memiliki peranan penting membangun peradaban di negeri ini.
Direktorat KSKK Madrasah terus berupaya mendorong dan memberi ruang kepada seluruh madrasah untuk bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan, potensi, karakteristik siswa serta kekhasannya masing-masing.
“Kurikulum Merdeka yang diperkenalkan hari ini memiliki 5 poin utama yang akan membawa perubahan dalam pendidikan kita untuk menghadapi tantangan masa depan," kata Sidik.
Pertama, semangat Kurikulum Merdeka akan memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi siswa dan guru dalam menentukan jalur pendidikan sesuai dengan minat, bakat, dan potensi mereka. Kedua, Peningkatan Kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja modern yang mencakup peningkatan keterampilan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Ketiga, Kemajuan Teknologi yang akan meningkatkan akses siswa terhadap sumber daya pendidikan dan membantu pembelajaran berbasis digital. Keempat, Pemberdayaan Guru dengan memberikan pelatihan yang ditingkatkan untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dalam merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu siswa.
Kelima, Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Kurikulum Merdeka Disebut Mampu Pulihkan 'Learning Loss' Akibat Pandemi |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News