STIP Jakarta raih World Robot Games 2025
STIP Jakarta raih World Robot Games 2025

Keren, STIP Jakarta Raih 3 Penghargaan di World Robot Games 2025

Citra Larasati • 04 Desember 2025 12:24
Jakarta: Sebuah prestasi yang luas biasa, delegasi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Indonesia yang meraih tiga penghargaan pada ajang World Robot Games (WRG) 2025 di Taipei, Taiwan pada 26–29 November. Ini buka pencapaian kompetisi robotik, tetapi sebagai indikator penting arah transformasi pendidikan tinggi maritim Indonesia dalam era digital.
 
Ketua STIP Jakarta, Capt. Tri Cahyadi mengatakan WRG sebagai kompetisi internasional yang mempertemukan inovator muda dari berbagai negara telah menjadi arena pengujian kemampuan, kreativitas, dan kecakapan teknis dalam pengembangan robot cerdas. Di tengah dinamika industri pelayaran global yang bergerak cepat menuju otomasi, integrasi kecerdasan buatan (AI), dan efisiensi berbasis data, kemenangan cadet STIP memberikan sinyal kuat bahwa Indonesia mulai menyiapkan fondasi sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
 
“Partisipasi cadet STIP pada tahun ini bukan sekadar kegiatan kompetitif, tetapi merupakan bagian dari strategi institusi untuk mewujudkan diri sebagai smart campus dan pusat riset teknologi maritim modern yang berkelas dunia. Dengan demikian, prestasi yang diraih delegasi Indonesia bukan hanya kemenangan tim, melainkan kemenangan visi jangka panjang,” katanya.

Pada WRG 2025, delegasi STIP Indonesia berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus, yaitu: Pertama, 2nd Place – Innovative Robot Senior, Proyek: Humanoid Robot dengan Tim: Muhammad Dikara Pramudya Widada, Revalsa Aleka Satriaji, William Narendra Widisono. Kedua 2nd Place – Innovative Robot Senior, Proyek: Prosthetic Arm Robot dengan Tim: Ananda Fabio Pudaya, Andreas Manuel Gosal, Muhammad Firgia Aldebaran. Dan ketiga adalah 3rd Place – Incredible Machine Category Proyek: AI Telepresence Robot dengan Tim: William Narendra Widisono, Muhammad Firgia Aldebaran
 
Tri menambahkan persiapan cadet STIP dalam mengikuti WRG 2025 mencerminkan kesadaran institusi akan tuntutan tersebut. Proses yang dilakukan secara intensif—mulai dari perancangan prototipe robot, pengembangan algoritma AI, pengujian performa perangkat, hingga simulasi kompetisi—menunjukkan adanya budaya riset yang mulai tumbuh dan terkelola. Ini menjadi modal penting untuk memperkuat ekosistem inovasi di pendidikan pelayaran.
 
Tak kalah penting, katanya, sistem penjurian WRG yang mengacu pada lima aspek utama: project relevance, functionality, complexity, exhibition, dan Q&A interview, sesungguhnya menuntut kemampuan interdisipliner. Bukan hanya teknis, tetapi kemampuan komunikasi, argumentasi, dan relevansi terhadap kebutuhan industri juga diuji. Dengan demikian, pencapaian delegasi STIP menunjukkan bahwa pendidikan vokasi maritim Indonesia mampu menghasilkan talenta yang kompetitif secara global.
 
“Keberhasilan cadet STIP adalah modal awal untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta teknologi maritim global. Generasi muda maritim yang menguasai robotika dan AI akan menjadi aset berharga ketika Indonesia memasuki babak baru kompetisi logistik dunia, terlebih di tengah tren smart port dan digital shipping yang berkembang pesat,” tutup Tri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan