Melalui keterangan tertulisnya, Gus Yahya mengaku telah menemui Mendikbud Nadiem Makarim hari ini. Ia mengatakan, pertemuannya dengan Nadiem sudah direstui Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU.
"Untuk menyampaikan keputusan bahwa NU tetap ikut serta dalam Program Organisasi Penggerak (POP) yang diinisiasi oleh Kemendikbud," kata Gus Yahya, Kamis, 6 Agustus 2020.
Menurut dia, keputusan NU kembali bergabung dengan POP setelah ada klarifikasi mengenai dua hal. Pertama, kata dia, bahwa POP bukan program yang bersifat akar rumput, tapi lebih bersifat laboratorial.
"Memang sudah ada klarifikasi dari Mendikbud sebelumnya bahwa dengan POP ini sebenarnya Kemendikbud hanya bermaksud membeli model inovasi dari berbagai pihak yang menawarkan gagasan," ujarnya.
Baca: NU Timbang Gabung jika POP Ditunda Hingga Tahun Depan
Gus Yahya menambahkan, yang diukur dari POP adalah kelayakan gagasan dan perencanaan eksekusinya. Pihak mana pun bisa ikut tanpa harus bergantung pada ukuran organisasi atau keluasan konstituen.
Hasil klarifikasi kedua, lanjutnya, pelaksanaan POP baru akan dilaksanakan pada 2021. Dengan begitu, masih cukup waktu untuk menuntaskan pelaksanaan program sepanjang tahun depan.
Gus Yahya menyampaikan NU mendukung upaya Mendikbud untuk mengambil langkah-langkah nyata sebagai jalan keluar dari kesulitan-kesulitan masyarakat. Khususnya, di bidang pendidikan.
"Kami juga mendukung upaya-upaya pembaharuan untuk memperbaiki kapasitas sistem pendidikan kita dalam menjawab tantangan masa depan. Tentu saja sambil tetap kritis terhadap kekurangan-kekurangan yang ada," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id