Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto S.T., M.Sc., Ph.D. Foto:  Dok. Pribadi
Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto S.T., M.Sc., Ph.D. Foto: Dok. Pribadi

Wikan Siap 'Boyong' Industri ke Sekolah dan Kampus Vokasi

Citra Larasati • 08 Mei 2020 14:46
Jakarta:  Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto S.T., M.Sc., Ph.D mengakui, gagasan dan penguatan program link and match antara dunia pendidikan vokasi dengan industri memang bukan sebuah hal baru,  Hanya saja dalam implementasinya masih dirasakan belum optimal, sehingga di masa kerjanya sebagai dirjen vokasi hal itu akan coba disempurnakan. 
 
Menurut Wikan, jika link and match dilakukan dengan komprehensif maka pihak industri akan mendapat keuntungan dengan meningkatnya kualitas lulusan pendidikan vokasi yang jauh lebih sesuai dengan kebutuhannya. 
 
"Bring industries to school and campuss akan membuat siswa dan mahasiswa lebih cepat memahami dunia kerja. Sehingga, diharapkan cost atau biaya yang dikeluarkan oleh industri untuk men-training karyawan atau pegawai baru, bisa ditekan jauh lebih rendah," papar Wikan dalam keterangannya usai dilantik sebagai Dirjen Pendidikan Vokasi, Jumat, 8 Mei 2020.

Begitu juga dengan waktu adaptasi lulusan baru di dunia kerja akan jauh lebih cepat dan berkualitas.  Singkatnya, kata Wikan, dunia industri akan mendapatkan SDM yang lebih baik, lebih kompeten, lebih siap kerja dan lebih unggul.
 
Dengan begitu, ia berharap 'perkawinan' antara pendidikan vokasi dan industri akan meningkatkan produktivitas dan menghadirkan inovasi-inovasi baru.  Sehingga industri pun akan lebih survive dan berkembang dengan lebih baik. 
 
"Jadi, mari kita semua, dunia pendidikan dan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dapat bersama-sama 'memasak' dan menciptakan SDM unggul tersebut," imbuh Wikan.
 
Baca juga:  Wikan Fokus Perkuat 'Link and Match' Vokasi dan Industri
 
Di sisi lain, tentu saja kata Wikan, SDM pendidik dan pengelola pendidikan vokasi harus melakukan pembenahan, penguatan, dan inovasi-inovasi yang sesuai dengan poin-poin link and match tadi.  "Dengan agile serta adaptif harus mampu menerjemahkan tantangan dan karakter kompetensi masa depan," tegas mantan Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) ini.
 
Selanjutnya, pendidikan vokasi menurut Wikan juga harus mampu berkolaborasi dengan pendidikan akademik dan profesi.  Tujuannya agar menghasilkan riset terapan yang dapat dihiliriasasi menjadi produk nyata.
 
Misalnya, dalam bentuk prototipe yang dihilirisasi ke pasar, industri, masyarakat, atau ke Pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya, sebagai solusi atas permasalahan nyata. "Bahkan bisa didaftarkan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) atau paten dan dipublikasikan ke platform publikasi terapan," terang Doktor lulusan Kobe University, Jepang ini.
 
Baca juga:  Nadiem Lantik Pejabat Kemendikbud Hingga Lembaga Sensor Film
 
Wikan juga mengingatkan, agar ke depan dapat menjaga kualitas input calon-calon siswa SMK atau mahasiswa vokasi.  Setiap siswa dan mahasiswa harus yakin dan memiliki passion ketika memilih jalur pendidikan vokasi.
 
"Sehingga, kekuatan keyakinan dan passion tersebut akan menimbulkan kecintaan dan perasaan bahagia ketika menjalani proses pembelajaran," terangnya.
 
Hasilnya, lulusan lembaga pendidikan vokasi akan kompeten, terampil serta memiliki karakter kepemimpinan yang unggul, serta menjadi insan berkarakter positif.
 
"Jangan sampai masuk SMK atau vokasi itu hanya karena tidak diterima di jalur pendidikan lain. Keterpaksaan tanpa passion dan visi, akan sulit untuk menjadi SDM yang unggul dan kompeten.
Last but not least, pendidikan vokasi harus mampu menghasilkan entreprenuer-entrepreneur hebat yang akan menjadi pilar kehebatan bangsa," ujar Wikan.
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim melantik para pejabat tinggi madya barunya secara daring. Pelantikan mulai dari pejabat tinggi di lingkungan internal Kemendikbud hingga anggota Lembaga Sensor Film.
 
Pejabat Kemendikbud dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74/TPA2020 dan 84/TPA2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan pimpinan tinggi madya di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan