"Di samping anak sekolah, target penerima manfaat mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," kata Ikeu dalam webinar Makan Bergizi Gratis: Dari Sini Kita Mulai! di siaran YouTube FMB9ID_IKP dikutip Selasa, 5 November 2024.
Saat ini, pihaknya tengah gencar melakukan simulasi program Makan Bergizi Gratis. Setidaknya terdapat 80 titik uji coba yang telah dijalankan.
"Diharapkan pada 2 Januari 2025, program ini akan memasuki fase perluasan yang direncanakan menjangkau seluruh provinsi di Indonesia," tutur dia.
Ikeu mengungkapkan hasil uji coba sangat penting sebagai acuan dalam mengembangkan standar operasional di unit-unit layanan gizi. Berbagai pihak telah terlibat dalam uji coba tersebut.
"Kami telah melakukan uji coba di 80 titik, yang melibatkan berbagai unit pelayanan seperti dapur umum dan layanan gizi mobile yang diprioritaskan untuk sekolah dan komunitas, dan sejauh ini lancar," sebut dia.
Pihaknya juga merencanakan pendirian unit layanan di berbagai wilayah untuk memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran. Mulai dari siswa sekolah hingga kelompok rentan lainnya.
Pada tahap awal, program ini akan menyasar sekitar 15 hingga 20 juta anak di seluruh Indonesia. Hal itu sesuai dengan alokasi anggaran sebesar di RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun.
Ia memastikan BGN akan mengintegrasikan kolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk, UMKM dan sektor swasta, dalam penyediaan bahan makanan bergizi lokal.
"Keterlibatan UMKM lokal sangat penting agar dana yang dialokasikan juga berdampak positif bagi ekonomi daerah. Kami ingin memastikan bahan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional," ujar dia.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Bisa Jadi Edukasi Pola Hidup Sehat Anak |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News