Menteri Agama Nasaruddin Umar memantau CKG di Pesantren Ashiddiqiyah Jakarta. DOK Kemenag
Menteri Agama Nasaruddin Umar memantau CKG di Pesantren Ashiddiqiyah Jakarta. DOK Kemenag

CKG di Pesantren, Menag Sebut Menjaga Kesehatan Bagian dari Ajaran Islam

Renatha Swasty • 04 Agustus 2025 13:07
Jakarta: Menteri Agama Nasaruddin Umar mendukung penuh pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah termasuk pesantren. Dia menyebut menjaga kesehatan merupakan bagian dari ajaran agama Islam yang sangat fundamental. 
 
"Menjaga kebersihan dan kesehatan bukan hanya soal duniawi, tapi juga bagian dari ibadah. Bahkan menjaga jiwa (hifdzun nafs) menjadi salah satu maqashidus syariah," ujar Nasaruddin saat meninjau pelaksanaan CKG di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta Barat dikutip dari laman Antara, Senin, 4 Agustus 2025. 
 
Ia berharap program CKG dapat menjadi sarana untuk mendeteksi lebih awal potensi gangguan kesehatan santri. Nasaruddin mengungkapkan banyak menerima laporan santri mengalami gangguan kesehatan, misalnya pada mata akibat kebiasaan membaca yang kurang tepat.

"Maka kegiatan ini sangat penting agar para santri bisa terus belajar dalam kondisi fisik yang sehat," kata dia. 
 
Imam Besar Masjid Istiqlal ini menyampaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak cukup hanya ditopang oleh kecerdasan dan akhlak, tetapi juga harus dibarengi dengan kesehatan fisik. Program ini adalah upaya strategis membentuk SDM unggul masa depan. 
 
"Sebab kecerdasan tidak akan optimal jika kondisi tubuh tidak sehat. Maka, mari kita jadikan program CKG ini sebagai pengingat untuk semakin peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan sekitar," kata dia. 
 
Baca juga: Mendikdasmen Tekankan Pentingnya UKS Dukung Cek Kesehatan Gratis di Sekolah 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menyebut saat ini terdapat lebih dari 352 ribu lembaga pendidikan keagamaan Islam di bawah koordinasi Kementerian Agama, dengan total santri mencapai lebih dari 12,7 juta jiwa. Dari jumlah itu, terdapat lebih dari 42 ribu pesantren dengan sekitar 4,6 juta santri.
 
"Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesehatan santri tidak bisa dianggap sepele. Pemeriksaan rutin seperti ini menjadi kebutuhan yang penting dan mendesak," ujar dia. 
 
Ia memaparkan di Pesantren Ashiddiqiyah Jakarta Barat terdapat 830 santri dari berbagai satuan pendidikan, seperti MA, Ma’had Aly, Madrasah Diniyah, dan Ma’had Aitam. Ashiddiqiyah juga telah memiliki Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) aktif yang menjalankan fungsi pelayanan kesehatan dasar, edukasi hidup bersih, dan pemantauan kesehatan santri.
 
"Namun demikian, keberadaan Poskestren ini perlu terus mendapatkan pembinaan dari Kementerian Kesehatan agar layanannya sesuai standar dan bisa menjangkau kebutuhan dasar kesehatan para santri," kata Suyitno.
 
Dia juga menekankan pentingnya memperluas cakupan program PKG ke lebih banyak pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya. "Kegiatan seperti ini bukan hanya bentuk pelayanan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mencetak generasi santri yang sehat, cerdas, dan peduli terhadap kebersihan lingkungan," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan