Kegiatan dimulai dengan mengajak anak-anak ke masjid untuk salat subuh berjemaah, dilanjutkan dengan berbagai aktivitas didikan subuh. Aktivitas didikan subuh sangat beragam, mulai dari pembekalan pengetahuan keislaman, praktik hidup islami, hingga kreativitas anak-anak.
Semua kegiatan terpusat di masjid. Kegiatan ini berlangsung sejak setelah salat subuh sampai waktu duha sekitar jam 7 pagi setiap Sabtu dan Minggu. Untuk wilayah Bogor, praktik didikan subuh ini sudah diterapkan dan didampingi oleh alumni PAPMM di tiga masjid di wilayah Ciomas.
Pelaksanaan program ini bekerja sama dengan pengurus masjid dan mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang (IPMM) Bogor sebagai pendamping. Program didikan subuh mendapat sambutan positif dari para orang tua karena menjadi alternatif untuk membuat anak-anak lebih produktif di akhir pekan.
Biasanya pada waktu tersebut, anak-anak sering kali menghabiskan waktu dengan bermain gadget atau kegiatan lain yang kurang bermanfaat. PAPMM berinisiatif menyiapkan konsep kaderisasi LDS dengan melaksanakan trainer of trainer (ToT).
Baca juga: Ramadan Segera Tiba, Begini Cara Bikin Ibadah Seru Buat Anak |
Pelatihan disiapkan bagi pengurus masjid untuk menjadi trainer dan pendamping LDS. Keterlibatan aktif pengurus masjid merupakan kunci keberhasilan program ini.
ToT Bogor ternyata mendapat sambutan hangat dari para pengurus masjid di berbagai daerah. Ketua pelaksana, Yan Efri, sekalilgus Ketua LDS PAPMM menyampaikan ToT angkatan pertama ini diikuti 42 peserta yang berasal dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok.
“Ini akan terus kami kembangkan dan kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk kantor agama di wilayah untuk lebih memasyarakat program didikan subuh bagi generasi muda,” kata Yan dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 3 Maret 2025.
Ketua PAPMM yang juga pembina IPMM, Yonvitner menyampaikan kontribusi PAPMM terhadap masyarakat harus nyata, menyentuh dan bernilai, sekecil apa pun bentuknya peran tersebut. "Inovasi sosial ini nyata berdampak langsung bagi masyarakat dan harus diteruskan, termasuk training ToT angkatan kedua,” ujar dia.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Paguyuban Dosen Minang IPB yang dipimpin Prof Khaswar Syamsu. Menurutnya, semua kerja sama ini merupakan modalitas PAPMM untuk terus menyentuh masyarakat lebih luas lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News