Arrmanatha memang sulit bergaul dengan teman sekolahnya sebab baru saja pindah dari Amerika Serikat. Sejak kecil hingga SD dia tinggal di Amerika sehingga sulit beradaptasi ketika sekolah di Indonesia.
"Kalau pengalaman saya sekolah waktu di SMP mungkin yang saya paling sadar itu saya benar anak-anak yang sangat culun. Yang sangat culun karena waktu itu saya pulang dari Amerika," kenang Arrmanatha di Lahan Sekolah Garuda Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu, 8 Oktober 2025.
Bahkan, ada juga yang menyebutnya sombong. Padahal, saat itu dia hanya kesulitan berbahasa Indonesia.
"Tidak bisa bahasa Indonesia dengan benar, tidak mengerti bahasa lu, gue. Pokoknya dibilang sombong padahal cuma tidak mengerti," cerita dia.
Baca juga: Menag: Anak Negara Tetangga Akan Iri Melihat Sekolah Garuda |
Arrmanatha juga punya pengalaman unik ketika jajan di sekolah. Ia sempat merasakan sakit perut karena tidak cocok dengan jajanannya.
"Karena itu tidak berani jajan, karena pertama kali jajan sampai sakit perut berhari-hari," kenang dia.
Namun, pengalaman sekolah di Indonesia itu membuatnya sadar ada nilai yang tak bisa diraih di luar negeri. Pendidikan di Indonesia menanamkan nilai kekeluargaan, solidaritas, saling menolong dan kekompakan.
Setelah lulus SMP, ia kembali sekolah di luar negeri karena mengikuti tugas orang tua hingga akhirnya kuliah di luar negeri. Meskipun lebih sering berada di luar negeri, tak membuat cintanya kepada Indonesia luntur.
Bahkan, saat kuliah ia sudah bertekad untuk berbakti kepada negara. "Bahkan saya tidak sekali pun merasa ingin bekerja di luar negeri. Saya selesai (kuliah) langsung saya ingin bekerja di dalam negeri," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id