Dari transformasi pendidikan hingga kontribusi strategis pada pembangunan nasional. Dalam pidato, Madyan menegaskan Unair tidak boleh hanya menjadi menara gading akademik.
Melainkan harus hadir sebagai agen perubahan sosial dan motor penggerak bangsa. Di hadapan para tamu undangan dan sivitas akademika, Madyan menyebut Unair akan berperan aktif dalam mendukung kebijakan Asta Cita Indonesia. “Universitas Airlangga harus mengambil peran lebih aktif sebagai lembaga yang tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga solusi,” katanya.
Langkah itu terwujud melalui kelanjutan misi entrepreneur university yang telah dirintis pada periode sebelumnya. Melalui pendekatan ini, Unair diarahkan untuk menjadi ekosistem kewirausahaan sosial yang mampu mengatasi pengangguran dan menggerakkan kemandirian ekonomi bangsa.
Mahasiswa Jadi Pusat Eksistensi
Salah satu titik tekan orasi Madyan adalah pentingnya menempatkan mahasiswa sebagai pusat eksistensi perguruan tinggi. “Mahasiswa bukan sekadar peserta didik. Mereka adalah aktor utama yang harus mendapatkan ruang luas untuk berkreasi, berinovasi, dan berkembang sebagai insan intelektual berkarakter,” tegasnya dikutip dari laman Unair, Selasa, 17 Juni 2025.Unair, kata Madyan, harus menjadi ‘rumah intelektual’ yang sehat dan produktif, yang tidak hanya melahirkan karya ilmiah tapi juga nilai kemanusiaan dan kebermanfaatan sosial. Dalam kerangka itu, pembangunan iklim akademik yang inklusif dan kolaboratif akan menjadi prioritas.
Baca juga: Selamat! Prof Madyan Terpilih Sebagai Rektor Unair Periode 2025-2030 |
Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” Prof Madyan mengajak seluruh elemen universitas untuk bersinergi menjaga arah transformasi Unair. “Saya menyadari amanah ini tidaklah ringan. Namun saya percaya, dengan tekad kolektif, UNAIR akan melangkah lebih unggul, mandiri, bermartabat, dan berdampak,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News