Selama sekitar dua jam, para anggota Komunitas Peluk bergantian memberikan edukasi tentang literasi digital. Tema yang diajarkan terkait pencarian informasi, penggunaan media sosial sesuai umur, hingga bijak menggunakan gawai.
"Sebanyak 40 anak usia SD mengikuti kegiatan ini. Mereka ternyata antusias mengikuti acara yang diselingi game ini," kata salah satu anggota Komunitas Peluk, Kaylila Allena Ardryani, melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin, 19 Agustus 2024.
Komunitas Peluk merupakan bagian dari Program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Persiapan Angkatan 4. Pendiri Komunitas Pelu ini yakni Athaya Amirah Putri Levanska kelas XII B; ?Brian Jonah Simorangkir kelas XII B; Lady Brigita Purba kelas XII B; Kaylila Allena Ardryani kelas XII E; dan ?Joan Allyssa Sihombing kelas XII E.
"Acara di Bukit Duri ini merupakan awal dari pengabdian masyarakat. Aksi ini sangat penting untuk mengetahui hal baik dan buruk dalam penggunaan gawai," kata Kaylila.
Athaya Amirah Putri Levanska mengatakan pengabdian masyarakat ini melibatkan interaksi langsung dengan anak-anak di sekitar yang membutuhkan. Mereka mengajarkan literasi digital dasar seperti cara menggunakan teknologi secara bijak.
"Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi dalam belajar,” ujar Athaya.
Baca: Ini Tantangan Maraknya Hoaks di Dunia Pendidikan |
Komunitas Peluk juga mengadakan permainan edukatif untuk meningkatkan keterampilan literasi digital mereka. Selain itu mereka juga menggunakan metode pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan mereka setelah mengikuti program ini.
"Proyek ini telah memberikan dampak positif, baik bagi anak-anak yang terlibat maupun bagi kami yang menjalankannya. Kami berharap dapat terus melanjutkan dan mengembangkan upaya ini untuk memperkuat literasi digital bagi masyarakat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News