"Mengajarkan anak puasa itu harus memastikan kebutuhan gizi itu terpenuhi ya tentu," kata pemerhati pendidikan anak, Retno Listyarti, kepada Medcom.id, Rabu, 13 Maret 2024.
Salah satu cara memastikan gizi anak terpenuhi dengan meilihat apakah sudah diberikan makanan berkabohidrat kompleks. Kemudian, apakah anak sudah mendapatkan jumlah protein yang cukup.
"Sudah dapat serat lemak sehat, kemudian vitamin dan mineral saat sahur dan buka puasa," sebut komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia periode 2017-2022 itu.
Apabila hal itu telah diperhatikan, Retno meyakini anak dapat berpuasa dengan penuh semangat. Anak tak mudah merasa lapar dan tetap bisa beraktivitas termasuk di sekolah.
Retno mengingatkan orang tua harus peka ketika anak sudah terlihat tidak sanggup puasa. Bahkan, ketika anak sudah menyatakan tidak kuat melanjutkan puasa.
"Kita tidak boleh membujuk anak-anak itu untuk terus sebentar lagi azan dan lain-lain. Jadi, kalau memang betul-betul tidak kuat dan itu terlihat anaknya lemas misalnya ya itu juga kita harus juga mengerti," ujar dia.
Baca juga: Kenalkan Anak dengan Bulan Puasa Bisa Dimulai dari Usia 3 Tahun |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News