"Pencanangan ZI-WBK salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat tata kelola yang transparan dan bebas korupsi," kata Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, di The Tribrata Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024.
Ia berharap pencanangan ini menjadi landasan kuat bagi seluruh pegawai Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan. Khususnya untuk bersama-sama memperkuat budaya kerja yang prima, bersih, dan akuntabel.
"Kami juga berfokus untuk terus meningkatkan pelayanan publik guna memperbesar kepuasan masyarakat," ujar Restu.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Zona Integrasi (ZI) adalah bagian dari program percepatan reformasi birokrasi yang berkinerja tinggi, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima. Selain itu, tugas fungsi utama Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan yang sangat bersentuhan dengan pelaku budaya, mengharuskan adanya pelayanan prima dan akuntabel.
Dengan berpedoman pada nilai-nilai BerAKHLAK, beberapa langkah strategis akan dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan untuk mewujudkan ZI-WBK di lingkungan Kemendikbudristek. Antara lain meningkatkan tata kelola berbasis transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan efesiensi dan efektivitas dalam bekerja, meningkatkan pengawasan internal serta sosialisasi internal.
Pemanfaatan teknologi informasi juga akan digunakan oleh Direktorat PTLK untuk penyebarluasan informasi dan evaluasi pelaksanaan ZI-WBK. Melalui pencanangan ini, Restu berharap seluruh elemen dalam pemerintahan saling berkolaborasi.
"Untuk bersama-sama mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih, akuntabel, dan transparan," tutur dia.
| Baca juga: Integritas di Kemendikbudristek Jadi Contoh di Perguruan Tinggi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News