Pendiri Yayasan Koin Langit, Novarina, mengatakan komunitasnya memiliki perhatian utama yaitu pendidikan Anak. Saat ini Koin Langit mengasuh 107 anak usia taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menenganh atas (SMA).
Mereka tersebar di Jakarta, Malang, Tegal, hingga Banjarnegara. Anak-anak yang notabene kurang mampu itu dibantu biaya penunjang pendidikannya.
"Tidak hanya uang sekolah, kami juga membelikan kebutuhan sekolah yang lebih layak," kata Novarina, melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin, 25 April 2022.
Dia menjelaskan anak-anak yang diasuh Koin Langit adalah anak-anak yang tinggal di perdesaan dan dari keluarga miskin. Sebagian besar mereka harus membantu orang tua mencari nafkah dengan menjadi buruh angkut batu bata, penganyam keset, penjual es keliling, penganyam kandang burung, pengupas bawang, pembantu rumah tangga, dan pekerjaan kasar lainnya.
Praditya Andriyani, pendiri lain Koin Langit, menambahkan anak-anak yang mereka asuh sempat pingsan di sekolah karena kelaparan. Bahkan, seragam yang mereka kenakan harus ditambal karena tak punya pakaian layak.
"Kini mereka sudah bisa bersekolah dengan perlengkapan yang lebih layak," kata Praditya.
Selain program anak asuh, Koin Langit yang didirikan alumni angkatan 1998 SMAN 8 Jakarta ini juga menelurkan program Dare to Share. Program ini melakukan acara santunan ke berbagai yayasan atau panti sosial.
"Acara ini rutin dilakukan setiap tahun," ujar dia.
Baca: Pembentukan Karakter Anak Gagal Karena Kurang Keteladanan
Sementara itu, acara buka puasa bersama dilakukan di halaman TBM Bukit Duri Bercerita di kawasan Bukit Duri Tanjakan, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 April 2022.
Sebanyak 60 anak dari usia 4 hingga 15 tahun hadir. Mereka mendapat hiburan permainan sulap dari pengasuh TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih, yang akrab disapa Kak Ning Nong.
Kak Ning Nong mengatakan TBM Bukit Duri Bercerita terbuka dengan berbagai kalangan untuk berkolaborasi. Terutama dalam memajukan pendidikan anak-anak dan remaja dengan membiasakan membaca, menulis, dan bermain yang positif.
Kak Ning mengungkapkan TBM yang didirikannya tiga tahun silam rutin memberikan layanan literasi kepada anak-anak yang tinggal dekat Sungai Ciliwung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News