Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Prof Widjiati. DOK Unair
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Prof Widjiati. DOK Unair

Belum Banyak yang Tahu, Dokter Hewan Bisa Juga Jadi Klinisi Bayi Tabung

Renatha Swasty • 14 Februari 2022 14:05
Jakarta: Dokter hewan ialah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan, sertifikat kompetensi, dan kewenangan medik veteriner dalam melaksanakan pelayanan kesehatan hewan. Kompetensi seorang dokter hewan bisa dikembangkan dengan berkiprah di bidang medis lain, salah satunya klinisi bayi tabung.
 
“Ini adalah salah satu lapangan pekerjaan bagi alumni FKH yang belum banyak diketahui dan diminati,” kata Divisi Anatomi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Prof Widjiati dikutip dari website unair.ac.id, Senin, 14 Februari 2022.
 
Widjiati menutrukan sifat-sifat profesional seorang dokter hewan bisa bekerja di banyak bidang hingga super spesialis. Tentunya, ditunjang dengan kompetensi tertentu serta sikap profesional bekerja di klinik bayi tabung.

Kompetensi sebagai klinisi emriologist bisa diperoleh dengan cara mengikuti pelatihan ataupun course sampai dokter hewan mumpuni dan expert di bidang tersebut. Widjiati menyebut profesi  embryologist ialah orang yang bekerja pada klinik bayi tabung manusia dengan tupoksi menghasilkan embrio yang siap ditransfer.
 
Lulusan dokter hewan, kata dia, juga berkompeten bekerja di klinik bayi tabung manusia dan membantu pasien infertilitas dengan kompetensi yang dimiliki. Klinisi, kata dia, harus memiliki sertifikat sebagai Human Embryologist.
 
“Dokter hewan bisa mengikuti tahapan training untuk sampai mendapatkan sertifikat. Di Indonesia sudah ada lembaga yang mendidik dan melakukan training Human Embryologist,” jelas Guru Besar FKH Unair itu.
 
Widjiati menjelaskan tanggung jawab profesi embriologist harus didasari dengan komitmen tinggi. Sebab, untuk mendalami perlu waktu keterampilan yang tidak instan.
 
Selain itu, mencintai profesi dan kerja sama tim supaya bisa bekerja nyaman. Sebab, berhubungan dengan bahan berukuran kecil serta mempunyai rasa empati tinggi pada pasien.

Beberapa tugas klinisi embryologist:

  1. Melakukan berbagai prosedur medis embriologis, seperti analisis Kematangan Oosit dan fertilisasi in-vitro (IVF)
  2. Konseling kualitas oosit, embrio dan prosedur ART (teknologi reproduksi yang dibantu)
  3. Membantu mengatasi masalah infertilitas menggunakan ART
  4. Mengoleksi oosit, memilih spermatozoa, melakukan pembuahan secara in vitro, menghasilkan embrio dari pasien
  5. Memastikan bahwa sperma, embrio, dan oosit disimpan dan dirawat dengan benar di laboratorium.
“Semoga ke depannya semakin banyak dokter hewan yang bisa menjadi profesional embriologist atau bayi tabung,” ujar dia.
 
Baca: Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menjalani Program Bayi Tabung
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan