Arif pun menyebut, dari berbagai tantangan yang hadir di dalam pandemi, cendekiawan mesti menjadi pemain utama dalam melakukan perubahan. Bukan malah ikut meratapi keadaan.
"Fungsi cendekiawan itu mencerahkan, bukan orang yang meratapi keadaan. Cendekiawan orang yang memberi pencerahan, dan ICMI harus menjadi lembaga pencerah sumber inspirasi, sumber solusi bangsa saat bangsa kita menghadapi disrupi," terang Arif dalam webinar ICMI dan Masa Depan Bangsa," dikutip Senin, 27 Desember 2021.
Ia mengatakan, menghadirkan solusi bersifat inovasi dan inspirasi menjadi kekuatan yang harus dimaksimalkan ICMI. Ia menekankan, ICMI harus menjadi lokomotif hadirnya berbagai inovasi tersebut.
Baca: Cendekiawan Diharapkan Jadi Pengendali Perubahan
"Kita harus berani memulai ini, agar terjadi perubahan. Ini mesti menjadi kekuatan besar kita," tuturnya.
Ia mengatakan, ICMI juga harus menjadi rumah besar bagi umat islam. ICMI mesti mengambil peran untuk melakukan penyamaan frekuensi berbagai organisasi Islam di Indonesia.
"Penting untuk kita melakukan tuning frekuensi dengan ormas Islam. Kita harus menyamakan frekuensi terkait sudut pandang menyelesaikan persoalan bangsa," jelas rektor IPB University ini.
ICMI pun tak boleh ketinggalan dalam proses berbangsa dan bernegara. Arif menyebut, ICMI mesti jadi pengawal proses berbangsa dan bernegara.
"Kita tahu ICMI perlu mereformulasi gagasan besar tentang apa yang disebut sentralisasi ditengah komplikasi disrupsi baru. Apa yang harus kita bawa dalam mengisi ruang kebijakan publik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News