Mendikbudristek Nadiem Makarim percaya dana abadi pendidikan itu akan mampu menunjang perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga, perguruan tinggi di Indonesia mampu menjadi world class university.
“Kemendikbudristek bekerja sama dengan LPDP menyediakan alokasi pendanaan dari Dana Abadi Perguruan Tinggi untuk menunjang perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Kemendikbudristek dan LPDP akan melakukan pemadanan (matching) terhadap peningkatan dana abadi berupa dana pokok maupun investasi yang berhasil digalang," ujar Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar episode 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, Senin, 27 Juni 2022.
Nadiem menjelaskan alokasi pendanaan untuk peningkatan PTNBH menuju perguruan tinggi kelas dunia terbagi dalam tiga periode alokasi pendanaan program. Periode pertama, yaitu 2 Juni-31 Desember 2022 dengan total dana Rp 445 miliar, periode kedua, 1 Januari-31 Desember 2023 dengan total dana Rp350 miliar; periode ketiga, 1 Januari-31 Desember 2024 dengan total dana Rp500 miliar.
"Program Dana Abadi Perguruan Tinggi ditargetkan untuk PTNBH sebagai badan hukum yang dapat mengelola aset finansial secara independen. Setiap PTNBH harus memperbesar sumber pendapatannya di luar bantuan pemerintah dan uang kuliah tunggal," kata Nadiem.
Merdeka Belajar episode ke-21 juga meluncurkan ekosistem penunjang berupa kebijakan dan sistem guna membangun tata kelola perguruan tinggi yang berdaya saing global. Kebijakan tersebut meliputi Sistem Penilaian Angka Kredit Baru, Basis Data dan Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BIMA), Science and Tchnology Index versi III (SINTA), serta Sistem World Class University (WCU) Analytics, dan PTNBH Analytics.
"Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengejar ketertinggalan pendanaan di pendidikan tinggi karena inovasi hanya dapat tercipta dengan kolaborasi," kata Nadiem.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendukung pemanfaatan Dana Abadi Perguruan Tinggi demi pemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap program itu membuat semakin banyak kolaborasi, inovasi, dan kreativitas di perguruan tinggi.
"Terutama institusi berbadan hukum supaya mereka lebih maju secara percaya diri," kata Sri.
Sri menyampaikan perguruan tinggi harus menjadi pusat pendidikan yang mencerahkan bangsa. Sehingga, Indonesia bisa memiliki orang-orang terbaik yang terus memperbaiki tata kelola, sumber daya, mekanisme, birokrasi, akuntabilitas, dan hasil dari berbagai program ataupun kebijakan.
Dia menyebut dukungan yang diberikan Kemenkeu dalam peluncuran kebijakan itu merupakan amanah bagi perguruan tinggi. Terutama, mengelola pendidikan tinggi di masa depan yang lebih baik lagi.
"Saya mengapresiasi seluruh kebijakan Merdeka Belajar dari episode pertama hingga saat ini di tengah evaluasi program yang terus dilakukan. Namun, kami dukung terus mendukung pengembangan kualitas pendidikan di Indonesia dengan kuat dan penuh komitmen," kata Sri.
Baca juga: Merdeka Belajar Episode 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi Diluncurkan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News