Program studi di FV ITS hanya menerima peserta lulusan SMA/MA jurusan IPA dan lulusan SMK/MAK dari jurusan yang relevan dengan program studi yang dituju. Hal ini merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
Adapun FV ITS memiliki delapan program studi yang dapat dipilih, yakni Teknologi Rekayasa Manufaktur, Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Rekayasa Konversi Energi, Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan, Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Rekayasa Teknologi Instrumentasi, Teknologi Rekayasa Otomasi, serta Statistika Bisnis.
Mengenai perubahan kebijakan mekanisme seleksi yang kini dikelola LTMPT, Dekan FV ITS, Muhammad Sigit Darmawan pun menyambut positif. Menurutnya, Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) sudah lama sekali memperjuangkan perubahan ini.
“Usulan tersebut baru disetujui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2021 ini bersamaan dengan dibentuknya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,” terang Sigit.
Kebijakan tersebut dinilai Sigit sebagai bentuk kesetaraan antara Pendidikan Akademik dan Vokasi. Melihat selama ini, seleksi masuk Pendidikan Vokasi pada umumnya dilakukan terpisah setelah seleksi Pendidikan Akademik.
Hal tersebut memungkinkan mayoritas peserta memilih vokasi karena terpaksa dan menjadi pilihan terakhirnya, bukan karena kesadaran sedari awal. “Maka, penyelenggaraan seleksi secara bersamaan ini menjadikan para peserta harus sudah memutuskan pilihan sesuai passion-nya dan bukan karena keterpaksaan,” ujarnya.
Baca juga: Catat! Informasi Penting Penerimaan Mahasiswa Baru ITS 2021
Mulai tahun ini juga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka kesempatan lebih luas bagi para calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Vokasi (FV) ITS melalui tiga jalur seleksi.
Direktur Pendidikan ITS, Siti Machmudah menuturkan, pilihan jalur seleksi ini sama halnya dengan mekanisme jalur penerimaan untuk program sarjana. Ketiga jalur tersebut antara lain adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan kuota 20 persen, Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) dengan kuota 30 persen, dan sisanya untuk Seleksi Kemitraan dan Mandiri (SKM).
“Dengan total daya tampung untuk SNMPTN sebanyak 176, SBMPTN sebanyak 264, serta SKM sebanyak 440 mahasiswa,” rincinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News