"(LTMPT) bisa menyaring calon mahasiswa memiliki peluang berhasil saat studi nanti. Artinya, dia sudah siap berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Nah, LTMPT dapat menyiapkan itu," kata Totok kepada Medcom.id, Senin, 12 September 2022.
Totok menyebut LTMPT telah memiliki basis riset hasil tes mumpuni. Dia menilai dikembalikannya sistem seleksi ke PTN akan membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Bagaimana kalau setiap PTN bikin masing-masing lembaga tes masuk? Bisa saja, tapi itu biaya dan tenaganya besar," jelas Totok.
Dia menyebut skema baru itu akan menghadirkan beban baru bagi PMB. Totok mengatakan sistem seleksi mesti dibangun ulang karena melepas LTMPT yang jelas sudah memiliki pengalaman.
"Kabar buruk kalau simpanan pengalaman lembaga ini (LTMPT) terbengkalai sehingga kita mulai dari nol lagi," kata dia.
Sebelumnya, LTMPT mengumumkan tak lagi menjadi pelaksana seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri. Pengumuman menyusul keputusan Mendikbudrsitek Nadiem Makarim melalui Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri pada 1 September 2022.
Sehubungan itu, Nadiem juga menerbitkan Keputusan Nomor 346/P/2022 tentang Tim Persiapan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2023. Segala urusan terkait persiapan pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa Tahun 2023 berada di bawah koordinasi Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) pada Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Baca juga: Tak Lagi Dipegang LTMPT, Seleksi Nasional Mahasiswa Baru PTN Diambil Alih Kemendikbudristek |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News