Arif Tanjungseto dr SpOG saat paparan dalam webinar Unair. Foto: Dok. Unair
Arif Tanjungseto dr SpOG saat paparan dalam webinar Unair. Foto: Dok. Unair

Ingin Jadi Dokter Spesialis Kandungan? Begini Lika-liku Pendidikannya

Citra Larasati • 26 Agustus 2022 09:00
Jakarta:  Keberadaan dokter kandungan lekat dan memiliki peran penting di tengah masyarakat. Namun banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana lika-liku perjalanan pendidikan menjadi seorang dokter spesialis kandungan.
 
Pada kegiatan webinar kelompok 6 angkatan VI diklat pratugas calon dosen tetap Universitas Airlangga (Unair) mengupas tuntas topik tersebut dalam webinar yang menghadirkan pembicara Arif Tanjungseto dr SpOG.
 
Dalam sesinya, Arif berkisah tentang perjalanan panjang pendidikan untuk menjadi dokter kandungan. Mulai dari kegiatan perkuliahan, menjalani koas, hingga resmi menjadi seorang dokter umum dan mendapatkan gelar dokter spesialis.

Bukan suatu perjalanan yang mudah ketika menjadi mahasiswa kedokteran. Menurutnya rangkaian dari pendidikan seorang dokter harus menjalani masa koas beberapa tahun di rumah sakit yang telah menjadi mitra kampus.
 
Menurutnya menjadi dokter adalah sebuah berkah. Lantaran selain diberi kesempatan untuk bekerja mencari nafkah, tetapi juga sekaligus sebagai ladang beribadah.  Banyak hal-hal yang harus dikorbankan, baik selama masa pendidikan terutama saat menjalani koas.
 
“Banyak waktu yang tersita baik untuk keluarga, teman dan lainnya selama masa pendidikan,” katanya dilansir dari laman Unair, Jumat, 26 Agustus 2022.
 
Seto menyebut, lama pendidikan untuk bisa menjadi seorang dokter spesialis kandungan (OBGIN) rata-rata 5-7 tahun.  Namun, seorang dokter muda akan menjali masa koas, kegiatan koas sesuai dengan implementasi tridarma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di rumah sakit umum daerah (RSUD) sesuai penempatannya.
 
Seto memaparkan alasan mengapa ia mengambil spesialis kandungan (SPOG). Menurutnya, menjadi dokter spesialis kandungan turut membangun generasi masa depan serta turut mendukung progran pemerintah.  Terutama memberantas stunting dari sumbernya.
 
“Turut mengembangkan program pemerintah baik MDGs dan SDGs, terutama dalam hal stunting dari sejak dalam kandungan dan Sang ibu,” katanya.
 
Di akhir kegiatan, Seto turut menyelipkan pesan, bahwa setiap passion yang dimiliki haruslah memiliki perencanaan sejak awal agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan.  “Apapun passion Anda harus direncanakan sejak awal. Menjadi seorang dokter tidak hanya semata-mata untuk bekerja tetapi juga sekaligus sebagai ibadah,” tuturnya.
Baca juga:  Tertarik Kuliah Jurusan Sastra Arab? Simak Dulu Informasi Lengkapnya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan