"Pembentukan IABEE diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek yang bekerja sama dengan Pemerintah Jepang di bidang pendidikan untuk akreditasi internasional," kata Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam, di Hotel Century, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2022.
Nizam menjelaskan kerja sama ini menelurkan model penyusunan kriteria akreditasi internasional berbasis Capaian Pembelajaran (Outcome-Based Education/OBE). Sejauh ini, IABEE memberikan akreditasi internasional untuk 69 program studi sarjana keteknikan di Tanah Air.
"Yang tentu semakin banyak prodi keteknikan kita ini terkareditasi internasional baik di pendidikan tinggi negeri maupun swasta," tutur dia.
Daftar program studi yang terakreditasi IABEE dipublikasikan melalui situs web IABEE
dengan alamat https://evaluation.iabee.or.id/#/accreditation/summary/search. Program studi yang berhasil terakreditasi IABEE dapat disetarakan dengan akreditasi nasional berperingkat “Unggul” sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Program studi terakreditasi IABEE yang memelihara status akreditasinya secara terus menerus dibebaskan dari kewajiban re-akreditasi nasional yang dilaksanakan oleh LAM Teknik (dahulu oleh BAN-PT). IABEE juga telah diterima sebagai anggota Provisional Signatory Washington Accord (WA).
"Sesuai dengan peraturan dan prosedur WA, tim tersebut bertugas untuk mereview sistem akreditasi IABEE dan mengobservasi langsung pelaksanaan akreditasi," kata Nizam.
Baca juga: APTISI Minta Lembaga Akreditasi Mandiri Berorientasi Bisnis Dibubarkan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News