Dalam pidatonya, gadis yang akrab disapa Nina itu mengungkapkan kekhawatirannya tentang sampah plastik yang ada di sungai sekitar rumahnya. Ia melihat sungai tersebut tercemar dengan limbah sampah plastik impor dari luar negeri.
"Ya gimana ya, ini kan lingkungan kita, Indonesia. Kok mau dijadikan negara jadi tempat sampah. Wong sampahnya bukan sampah kita. Itu kan sampahnya dari negara maju. Kok kita yang harus menerima dampak mereka," ungkap Nina dalam Selamat Pagi indonesia Metro TV, Kamis, 28 Oktober 2021.
Nina menegaskan bahwa semua anak Indonesia memiliki hak untuk hidup bersih dan sehat. Pidatonya itu pun merupakan gerakan untuk memperjuangkan hak tersebut.
Keseriusan Nina terhadap masalah limbah sampah itu ditularkan dari orang tuanya. Sejak kecil Nina sering mengikuti orang tuanya yang aktif dalam kegiatan pelestarian dan perlindungan sungai.
"Orang tua saya selalu mengajarkan tentang Zero Waste untuk menjaga lingkungan. Kalau lingkungan kita sekarang tercemar nanti generasi selanjutnya gimana?," pungkasnya.
(Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News