Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam. Foto: Tangkapan layar webinar.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam. Foto: Tangkapan layar webinar.

Seleksi Jalur Mandiri PTN Dikritik, Ini Respons Kemendikbudristek

Ilham Pratama Putra • 13 Agustus 2021 14:04
Jakarta: Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) buka suara terkait sorotan terhadap penyelenggaraan seleksi mahasiswa baru jalur mandiri di Peguruan Tinggi Negeri (PTN). Kemendikbudrisek memastikan penerimaan mahasiswa baru (PMB) di PTN dipantau betul dan disesuaikan dengan kapasitas.
 
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam menyebut PTN tak bisa seenaknya menampung mahasiswa dari jalur mandiri. Ada aturan tertentu agar jalur mandiri tak dimanfaatkan untuk meraup banyak mahasiswa yang seharusnya bisa melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
 
"Tidak kita berikan di luar kapasitasnya, itu kita pantau betul PTN melakukan itu. Sebagai dasar perhitungannya adalah rasio antara dosen dan mahasiswa," ujar Nizam, dalam webinar Seleksi Ujian Mandiri PTN, Buat Gaduh Penerimaan Mahasiswa Baru PTS, Retorika atau Kenyataan?, Kamis, 12 Agustus 2021.

Nizam mengatakan, manakala rasio antara dosen mahasiswa telah melebih standar, maka perluasan PMB jalur mandiri di PTN tidak bisa dilakukan. Apabila kedapatan melanggar, hal itu justru merugikan PTN sendiri.
 
"Kalau rasio terlampaui pasti akan berdampak pada akreditasinya, pada rapornya dan akan berdampak pendanaan bagi PTN," tutur Nizam.
 
Baca: Kemendikbudristek Siapkan Formula untuk Dongkrak APK Pendidikan Tinggi
 
Penyelenggaraan jalur seleksi mandiri di PTN mendapat kritik dari Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi). Pasalnya, keberadaan jalur mandiri dinilai mengancam penerimaan mahasiswa baru di kampus swasta.
 
Terlebih, jalur mandiri PTN memiliki biaya mahal layaknya kampus swasta. Akibatnya, mahasiswa yang potensial masuk PTS ikut tergiring masuk PTN. Kondisi tersebut dinilai akan menurunkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.
 
Ketua Aptisi Budi Djatmiko pun meminta agar PTN mengurangi jumlah jalur seleksi dalam penerimaan mahasiswa baru. Aptisi meminta PTN hanya membuka jalur penerimaan mahasiswa baru dari jalur beasiswa seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan