Direktur Eksekutif CIFOR-ICRAF Tony Simons, mengapresiasi Mohamad Hery untuk mendorong kerja sama antara Indonesia dan Kenya maupun dengan negara lainnya di Afrika. Sebagai insitusi penelitian, CIFOR-ICRAF juga memiliki berbagai fasilitas dan sumber daya yang cukup mumpuni untuk dapat melakukan kerja sama secara luas.
Ia juga menyebutkan, dengan adanya kesempatan Indonesia dalam mengambil alih posisi tuan rumah untuk G20 tahun depan, menjadikan Indonesia semakin berkembang dan banyak peluang yang dapat ditawarkan. Sehingga menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk 'unjuk gigi'.
Salah salah satu inisiatif G20 tahun lalu, kata Tony, yakni mengurangi degradasi lahan dan pengurangan habitat yang dideklarasikan oleh Saudi Arabia. United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) telah mengomisikan CIFOR-ICRAF untuk memimpin strategi pembangunan dan rencana operasional tiga tahun.
"Sehingga saya berpikir hal tersebut dapat menjadi kesempatan yang baik untuk membawa pakar dari IPB University dalam hal konsultasi untuk melakukan inisiatif co-branded bagi Indonesia dan Afrika melalui dorongan Dr Hery sebagai Duta Besar Indonesia di Kenya," kata Tony.
Baca: Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Pelajar Indonesia Tunggu Rekomendasi Ahli
Tony menambahkan Indonesia memiliki populasi dan konstruksi sosial yang besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu memberikan pandangan pada dunia mengenai penggunaan lahan dan tutupan lahan.
Dengan berbagai sumber daya yang ada, katanya, hubungan kerja sama antara CIFOR-ICRAF dan IPB University juga menjadi peluang yang baik untuk memberikan dampak positif pada dunia.
Berbagai bentuk aktivitas kerja sama dapat dilakukan untuk mendorong kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, misalnya melalui kuliah tamu dengan mengundang peneliti CIFOR-ICRAF.
Kolaborasi juga turut diharapkan bersama Fakultas Kehutanan IPB University Sektor Agroforestri, baik dalam bentuk kerja sama penelitian maupun joint publication.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News