Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Sejarah Piagam Jakarta dengan Panitia Sembilan, Siapa Saja Tokohnya?

Medcom • 17 Desember 2022 16:09
Jakarta:  Sebelum Indonesia meraih kemerdekaannya, para pejuang serta tokoh-tokoh nasional lainnya harus melalui perjalanan panjang, khususnya dalam merumuskan dasar negara Republik Indonesia. Perjalanan panjang tersebut meliputi penyatuan berbagai opini serta visi dari berbagai golongan nasionalis dan agama di Indonesia yang tidaklah mudah hingga akhirnya terbentuk lah Panitia Sembilan serta Piagam Jakarta.
 
Penasaran dengan apa keduanya dan apa sih kaitan keduanya hal tersebut dengan Dasar Negara Indonesia? 

Kependudukan Jepang di Indonesia 

Eits, sebelum membahas lebih dalam mengenai Panitia Sembilan serta Piagam Jakarta, kalian harus tahu terlebih dahulu mengenai bagaimana masa kependudukan Jepang di Indonesia.  Karena kolonialisme Jepang sangat berkaitan dengan pembentukan kedua hal tersebut. 
 
Melansir dari laman Zenius, Setelah berabad-abad dijajah oleh Belanda, pada 11 Januari 1942 pasukan Jepang datang ke Indonesia dan mendarat di wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Kedatangan mereka disambut baik oleh masyarakat Indonesia karena Jepang memprakarsai Gerakan 3 A (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia, dan Nippon Pelindung Asia). Gerakan ini membuat masyarakat Indonesia percaya bahwa mereka bisa terlepas dari kolonialisme yang mereka rasakan ratusan tahun.

Tetapi, hal itu justru membawa malapetaka bagi Indonesia. Gerakan 3 A sesungguhnya adalah strategi Jepang untuk mengeksploitasi segala sumber daya yang ada di bumi pertiwi. Masyarakat Indonesia harus merasakan penyiksaan selama 3,5 tahun lamanya selama kependudukan Jepang di Tanah Air.
 
Namun, posisi Jepang semakin terdesak di Perang Asia Timur Raya (1941-1945) di mana garis pertahanan mereka di Pasifik melemah akibat serangan bertubi-tubi dari Amerika Serikat dan sekutu.  Kondisi ini membuat Jepang meminta bantuan kepada Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan bagi rakyat Tanah Air. 
 
Pernyataan tersebut juga dikumandangkan oleh Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso pada sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85, Tokyo pada 7 September 1944. Oleh karena itu, pernyataan tersebut juga sering dikenal sebagai Janji Koiso.
 
Untuk merealisasikan janji tersebut membuat Letnan Jendral Kumakici Harada – Kepala Pemerintah Pendudukan Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan BPUPKI – Badan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Latar Belakang Panitia Sembilan Terbentuk

Sidang Pertama BPUPKI
 
Untuk membentuk sebuah negara, maka negara tersebut harus memiliki dasar negara. Pada pendiskusian mengenai dasar negara Indonesia dalam sidang pertama BPUPKI yang berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945, anggota-anggota di dalammya belum menemukan titik terang.
 
Terdapat beberapa golongan yang menginginkan dasar negara berlandaskan syariat Islam sedangkan golongan lainnya ingin dasar negara Indonesia berbasis semangat sekularisme dan kebangsaan. Pada akhirnya, Ketua BPUPKI – Dr. Radjiman Wedyodiningrat memutuskan pembentukan Panitia Kecil yang disebut Panitia Sembilan. 

Apa itu Panitia Sembilan

Seperti namanya, kepanitiaan ini terdiri atas sembilan orang peserta BPUPKI. Orang-orang tersebut berasal dari berbagai golongan, seperti golongan nasionalis dan Islam.
 
Tujuan pembentukan panitia ini sebagai wadah untuk menampung segala aspirasi anggota BPUPKI, mengeksekusi aspirasi tersebut kemudian merancang dasar negara berlandaskan pendapat-pendapat yang telah disepakati. Kira-kira siapa saja ya kesembilan orang tersebut?
 
Anggota Panitia Sembilan
  1. Ir. Soekarno – Ketua
  2. Mohammad Hatta – Wakil Ketua
  3. Muhammad Yamin – Anggota Golongan Nasionalis
  4. Mr. Achmad Soebardjo – Anggota Golongan Kebangsaan 
  5. Mr. A. A. Maramis – Anggota Golongan Nasionalis
  6. Abdulkahar Muzakkir – Anggota Golongan Islam Muhammadiyah
  7. Kyai Haji Wahid Hasyim – Anggota Golongan Islam Nahdlatul Ulama
  8. Haji Agus Salim – Anggota Golongan Islam, mantan tokoh Partai Syarikat Islam dan pendiri Pergerakan Penyadar
  9. R. Abikoesno Tjokrosoejoso – Anggota Golongan Islam, Partai Sarekat Islam Indonesia.
Kesembilan orang tersebut mengemban tugas penting dalam perumusan dasar negara Indonesia yang nantinya akan tercantum dalam UUD 1945. Hasil kerja Panitia Sembilan brupa dokumen pertama yang disebut sebagai “Piagam Jakarta”.
 
Pada tanggal 22 Juni 1945, Piagam Jakarta akhirnya selesai dirumuskan yang mana dokumen tersebut menjadi Pembukaan dalam UUD 1945.
 
Piagam Jakarta
 
Pada  22 Juni 1945, Jakarta Charter atau Piagam Jakarta selesai dirumuskan dimana dokumen tersebut akhirnya menjadi bagian Pembukaan dalam UUD 1945. Piagam ini berisikan rumusan dasar negara pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI 1945).
 
Terdapat lima sila yang kini disebut sebagai Pancasila dalam Piagam Jakarta. Rumusan tersebut berupa:
  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam beberapa faktor yang melatarbelakangi perubahan sila pertama pada Pancasila menurut pendapat Mohammad Hatta ialah:
 
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam kebudayaan dan agama sehingga rumusan sila tersebut tidak dapat mencerminkan keseluruhan rakyat negara Indonesia.
 
Sebagai tokoh pendiri dan pemimpin Indonesia, Mohammad Hatta terus berusaha menampung berbagai pendapat masyarakat, khususnya bagi Indonesia Timur yang mayoritasnya pemeluk agama lain.
 
Perubahan ini dilakukan dengan harapan dapat mempertahankan keutuhan serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
 
Nah itu dia Sobat Medcom seputar perjalanan panjang Indonesia dalam merumuskan dasar negara Indonesia. Ingin mengulik lebih banyak mengenai sejarah Indonesia atau yang lainnya, jangan lupa untuk selalu mengikuti dunia pendidikan Medcom, ya! (Gracia Anggellica)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan