Kelenteng Kwan Sing Bio. DOK laman website Disbudpopar Kabupaten Tuban
Kelenteng Kwan Sing Bio. DOK laman website Disbudpopar Kabupaten Tuban

Intip 5 Kelenteng Besar dan Bersejarah di Indonesia

Renatha Swasty • 30 Januari 2023 14:12
Jakarta: Pekan lalu, masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek. Biasanya, mereka berbondong-bondong ke kelenteng untuk beribadah.
 
Bangunan kelenteng menjadi sangat ikonis di suatu daerah karena memiliki corak dan nuansa tersendiri. Di Indonesia terdapat beberapa kelenteng yang tidak hanya megah dan indah, namun juga bersejarah.
 
Berikut lima kelenteng besar di Indonesia dikutip dari laman Ditsmp Kemdikbud:

1. Kelenteng Tay Kak Sie

Kelenteng Tay Kak sie terletak di Gang Lombok Nomor 62 Kelurahan Purwadinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Kelenteng Tay Kak Si merupakan salah satu Kelenteng terbesar dan terlengkap di Semarang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pada awal berdiri, Kelenteng Tay Kak Sie bernama Kelenteng Kwan Im Ting yang didirikan oleh seorang pedagang bernama Kho Ping dan Bon Wie serta dibantu kawan-kawan mereka. Kelenteng Kwan Im Ting sendiri berdiri pada 1746 yang bertujuan untuk memuja Dewi Kwan Sie Im Po Sat.
 
Namun, Seiring dengan perkembangannya, kelenteng ini kemudian berkembang menjadi kelenteng besar dan digunakan untuk memuja berbagai Dewa-Dewi Tao. Nama Tay Kak Sie memiliki arti “Kuil Kesadaran Agung”.

2. Kelenteng Kwan Sing Bio

Klenteng Kwan Sing Bio berada di Jalan Martadinata Nomor 1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, atau lebih tepatnya berada di pinggir jalan raya Pantura dan langsung menghadap ke laut. Karena menghadap ke laut, Klenteng Kwan Sing Bo menjadi satu-satunya kelenteng di Asia Tenggara yang menghadap ke laut.
 
Salah satu keunikan dari kelenteng ini terletak pada gerbang masuknya, di mana terdapat Gapura Kepiting Raksasa. Ikon Kepiting Raksasa ini digunakan sebab dahulu kelenteng ini dibangun di daerah tambak yang memproduksi cukup banyak kepiting. Arsitektur yang menarik menjadikan kelenteng ini tidak hanya didatangi masyarakat untuk beribadah namun juga untuk menikmati keindahan bangunan kelenteng.

3. Kelenteng Chandra Nadi

Kelenteng ini berada di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang. Kelenteng ini juga dikenal dengan nama Kelenteng Dewi Pengasih. Pembangunan Kelenteng Chandra Nadi berdasarkan tulisan cina yang terdapat pada papan di atas pintu masuk kelenteng yang menyebutkan pembangunan pada 1839 M.
 
Bangunan kelenteng saat ini merupakan bangunan pengganti dari kelenteng lama yang telah hancur akibat kebakaran. Kelenteng Dewi Pengasih masih mempertahankan bentuk arsitektur cina yang kuat dengan warna merah. Kelenteng Dewi Pengasih berada di sebelah selatan sungai Musi dengan tinggi 8,3 meter, panjang sekitar 28 meter, dan lebar 11 meter.

4. Kelenteng Cu An Kiong

Kelenteng ini berlokasi di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Usia kelenteng ini terbilang cukup tua yakni sekitar 600 tahun. Di beberapa bagian dinding kelenteng terpampang gambar-gambar.
 
Apabila dilihat seperti membentuk sebuah cerita. Narasinya juga menggunakan tulisan tiongkok. Kelenteng Cu An Kiong ini cukup luas dan memiliki beberapa ruangan. Ada bagian altar dan ruangan lain yang khusus diisi puluhan Kio atau tandu untuk mengangkat dewa apabila ada acara kirab tertentu. Tepat di depan klenteng, ada sungai Babagan yang menjadi jalur utama masuknya pedagang Tionghoa ke Lasem.

5. Kelenteng Tek Hay Kiong

Salah satu warisan budaya berwujud bangunan di Kota Tegal adalah Kelenteng Tek Hay Kiong. Bangunan kelenteng ini merupakan bukti keberadaan etnis Tionghoa di Tegal yang sudah ada sejak sebelum zaman kolonial karena masyarakat percaya kelenteng ini didirikan pada 1690.
 
Kelenteng ini pernah mendapat restorasi pada 1873 oleh Kapiten Tan Koen Hway. Nama Tek Hay Kiong ini dapat diartikan sebagai “Istana” untuk menghormati Tek Hay Cin Jin (Ze Hai Zhen Ren) dan juga merupakan nama baru bagi Cin Jin Bio (Zhen Ren Miao) yang pada waktu itu telah rusak.
 
Nah, itulah lima kelenteng besar dan bersejarah di Indonesia. Keindahan arsitektur yang sarat makna memberi warna tersendiri dalam akulturasi budaya di Indonesia.
 
Beberapa kelenteng bahkan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, lho. Apakah Sobat Medcom pernah mengunjungi salah satunya?
 
Baca juga: Intip 10 Fakta Menarik Soal Tahun Baru Imlek

 
(REN)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif