Pada seleksi SNMPTN, hanya mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan. Sehingga, mata pelajaran lain dianggap tidak penting dan pembelajaran tidak fokus menyeluruh.
Namun, pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran dipertimbangkan. Tujuan digantinya metode penilaian ini agar calon mahasiswa terdorong berprestasi di seluruh mata pelajaran.
Seluruh mata pelajaran penting untuk mendukung minat dan bakat, tidak hanya pelajaran tertentu saja. Penggunaan minimal 50 persen nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran dalam SNBP bermaksud untuk menghasilkan calon mahasiswa kompeten, holistik, dan lintas keilmuan.
Selain itu, hal ini juga dapat menjadi pendorong bagi peserta didik mengeksplorasi minat dan bakat menyeluruh. Misalnya, Sobat Medcom ingin menjadi insinyur, ilmu dasar yang harus dimiliki adalah ilmu teknik.
Kemudian, yang membedakan seorang insinyur dengan orang-orang teknik lainnya, adalah kepemilikan skill desain. Contoh lainnya, Sobat Medcom yang ingin menjadi sutradara film, ilmu dasar yang harus dikuasai adalah ilmu perfilman. Namun, agar film laku di pasaran, seorang sutradara juga harus memahami ilmu pemasaran.
Jadi, semua ilmu itu ada dan perlu saling berkaitan ya, Sobat Medcom. Seiring perkembangan zaman, skill semakin beragam dan persaingan semakin ketat.
Standar kesuksesan di masa depan akan semakin meningkat, oleh karena itu Sobat Medcom perlu memiliki kompetensi menyeluruh dan lintas keilmuan. Hal itu agar bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan mana pun, mempelajari apa pun, dan bekerja di bidang apa pun. (Annisa Ambarwaty)
Baca juga: Biar Makin Paham, Ini Perbedaan SNMPTN 2022 dan 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News