"Kami sampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pencairan beasiswa karena terdampak serangan siber ke Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2)," kata Anton kepada Medcom.id, Selasa, 13 Agustus 2024.
Ia menyampaikan pihaknya telah mengatasi persoalan tersebut. Bahkan lebih cepat dari target pemulihan yang ditetapkan pada 28 Juli 2024.
"Kami sampaikan bahwa sistem dipulihkan lebih cepat dari target yang diberikan pemerintah," tutur dia.
Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kemdikbudristek dan Tim Beasiswa BPI sudah melengkapi data yang diperlukan. Saat ini, BPI dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melakukan pengamprahan berkas keuangan ke LPDP.
"Kami berupaya agar semua penerima beasiswa segera mendapatkan dana hidup bulanan yang sempat terganggu akibat serangan siber tersebut," tutur dia.
Sebelumnya, penerima beasiswa BPI di Queen’s University Belfast, Northern Ireland, United Kingdom (UK), Taufiq Effendi, mengaku terhambatnya pencairan sudah terjadi beberapa bulan lalu. Banyak kasus serupa yang dialami mahasiswa penerima BPI lainnya di UK.
"Saya sudah telat dua bulan dan ini sudah ramai beberapa bulan yang lalu," kata mahasiswa S3 itu kepada Medcom.id, Selasa, 13 Agustus 2024.
Dia mengungkapkan dana yang belum cair adalah biaya hidup. Hal itu membuat ia serta istri dan anaknya sedikit kesulitan.
"Sebagian, rata-rata ya memang belum cair biaya hidupnya. Yang baru cair itu bahkan cuma tunjangan keluarga. Yang 25 persen kan living allowance yang besar itu bahkan belum," ungkap dia.
Baca juga: Peretasan PDNS 2 Bikin Pencairan Beasiswa BPI Tertunda, Mahasiswa di Eropa Menjerit |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News