"Bedah buku ini semoga dapat menjadi rutin dalam rangka peningkatan literasi," ujar Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam siaran YouTube Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dikutip Senin, 16 Desember 2024.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya menggelar Bedah Buku Kartini: Kumpulan Surat-Surat 1899-1904. Hafidz menyebut buku tersebut memberikan banyak inspirasi, khususnya kepada wanita.
"Jadi bukan cuma meningkatkan budaya baca di keluarga dan masyarakat, tapi juga mendukung kegiatan literasi masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Tulisan Kartini Ratusan Tahun Lalu Masih Memberikan Perspektif Kekinian |
Hafidz memaparkan seri Buku Kartini tak cuma berdiri sendiri, namun merupakan trilogy. Terdapat 179 surat dan artikel dalam buku yang ditulis Kartini dalam Bahasa Belanda lalu diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Wardiman Djojonegoro.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai buku tersebut bukan hanya untuk mengenal sosok Kartini, melainkan juga cara pikirnya. "Tapi mengenali fenomena pemikiran yang jauh, pemikiran yang luar biasa, bahkan disebut jenius," kata Sri.
Dia menyebut dalam buku tersebut pembaca juga bisa mempelajari perkataan, kepemimpinan, dan perjuangan Kartini. Pembaca juga bisa mengenal jati diri bangsa.
"Karena di dalamnya juga kita menjaga nilai, menciptakan kemajuan di masyarakat," tutur Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News