Ilustrasi calon siswa didampingi orang tua melakukan proses pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA melalui sistem zonasi. ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Ilustrasi calon siswa didampingi orang tua melakukan proses pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA melalui sistem zonasi. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

PPDB Zonasi Dikeluhkan Wali Murid

Depi Gunawan • 18 Juni 2019 17:04
Bandung: Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan akses layanan dan kualitas pendidikan, dikeluhkan orang tua calon siswa. 
 
Pasalnya, keberadaan sekolah negeri sampai saat ini belum merata, baik kualitasnya maupun sarana prasarananya. Para orang tua pun berharap pemerintah untuk menyetarakan terlebih dahulu fasilitas sekolah, baru kemudian menerapkan sistem zonasi. 
 
Salah seorang orang tua siswa, Rahmat Budi menyebut, sistem zonasi sebaiknya diberlakukan jika di satu kecamatan terdapat lebih dari satu sekolahan.

"Rumah saya di Parongpong, seandainya di tempat tinggal saya terdapat lebih dari satu sekolah. Anak saya bisa pilih masuk ke sekolah lain, jika tidak diterima di sekolah pilihan pertama," katanya saat mengantar anaknya mendaftar di SMAN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 18 Juni 2019. 
 
Akibat kekurangan sarana sekolah, akhirnya wali murid berebut hingga nekat mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri meskipun wilayahnya berada di luar zonasi. 
Orang tua calon siswa lainnya, Ane Rosmala Sari mengaku, nekat mendaftarkan anaknya sekolah di SMAN 1 Cisarua meski rumahnya berada di Kecamatan Padalarang.
 
"Ya bagaimana, mencari sekolah terdekat, cuma anak saya ingin ke masuk ke sekolah ini, nekat saja, mudah-mudahan bisa diterima," ujar Ane.
 
Walaupun berada di luar zonasi, pihak sekolah tetap memberikan pelayanan kepada seluruh orang tua calon siswa. Menurut pihak sekolah, semua calon peserta didik dibolehkan tetap mendaftar, meski calon peserta didik yang berdomisili terdekat dengan sekolah tujuan yang akan lebih diprioritaskan.
 
"Memang jadi dilematis bagi kami, soalnya tetap saja ada beberapa calon peserta didik atau siswa dari luar zonasi yang ingin mendaftar ke sekolah ini," ungkap Kepala SMAN 1 Cisarua, Tuti Kurniawati. 
 
Menurut Tuti, berbagai alasan dilontarkan orang tua maupun calon siswa yang mendaftar, di antaranya keinginan pribadi serta karena kakak atau sanak saudaranya pernah sekolah di SMAN 1 Cisarua.
 
"Nah itu juga jadi pertimbangan mereka mendaftar ke sekolah ini. Walaupun berada di luar Cisarua, mereka tetap memprioritaskan mendaftar ke sini," tuturnya.
 
Tuti mengimbau masyarakat ataupun calon peserta didik tidak memaksa mendaftar sekolah di luar zonasi serta bisa memahami aturan yang sudah ditetapkan.
 
"Orang tua calon peserta sebaiknya memahami pertimbangan jarak atau zonasi yang nantinya mempengaruhi diterima atau tidaknya calon siswa di sekolah pilihan," tandasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan