"Bukan hanya kurikulum 2013 yang tidak sesuai desain, sejak 1975 implementasinya juga sudah tidak sesuai desain," kata Hamid dalam Ngopi Seksi siaran youtube Vox Populi Institute Indonesia, Minggu 28 Februari 2021.
Ia menilai salah satu faktor yang membuat tak berjalannya implementasi kurikulum pendidikan sesuai rancangan, ada pada proses pelatihan. Menurut dia, selama ini pelatihan kurikulum kepada guru tidak diberikan oleh mereka yang betul-betul paham tentang kurikulum tersebut.
Selama memimpin tim pengembang kurikulum 2013, Hamid mengaku telah meminta guru dilatih oleh tim pengembang kurikulum itu sendiri. Hamid menyebut sampai menolak jika ada Dirjen di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang ingin memberikan pelatihan kurikulum.
Baca: Permasalahan Kurikulum Pendidikan Indonesia Sudah Ada Sejak 1975
Namun, kata dia, dalam pelatihan kurikulum 2013 rupanya tetap dilakukan oleh mereka yang tidak mengerti dan tidak ikut mendesain kurikulum 2013 itu sendiri.
"Yang melatih bukan yang paham itu (kurikulum), akhirnya dilatihnya tidak sesuai dengan desain," terang dia.
Ia mengatakan, imbas situasi tersebut yakni proses dan target belajar yang tak tercapai. Bahkan, kata dia, guru pun turut menjadi korban.
"Karena guru tidak menerima yang seharusnya, akhirnya guru tidak mampu melakukan satu hal yang seharusnya. Ketika mereka tidak terlatih, mereka tidak bisa melakukan yang seharusnya," jelas dia.
Dia mengingatkan, jika kurikulum kembali diubah, maka pelatihan terkait kurikulum harus lebih diperhatikan. Jika tidak, pergantian kurikulum hanya jadi pemborosan.
"Negara jadi boros karena orang yang mendesain, dan melatih tidak nyambung, itulah yang terjadi. Data saya itu dari 1975 bukan hanya sekarang," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News