Tim Dewo terbagi dalam lima tim kecil berdasarkan divisi yang diperlombakan. Kelima tim yang lolos ke tingkat nasional, yaitu SeaDiver (pada divisi KRBAI), Gandamana (divisi KRSBI Humanoid), DEWAYANI (divisi KRSRI), Azzahraly (divisi KRSTI), dan Bratasena (divisi KRSBI Beroda).
Sebanyak empat dari lima tim tersebut mencatatkan juara di KRI Tingkat Wilayah II pada 28 Mei-5 Juni 2023. Tim Bratasena menjuarai divisi KRSBI Beroda, tim Dewayani juara 2 divisi KRSRI, tim Azzahraly juara 3 divisi KRSTI, dan tim Gandamana meraih juara harapan divisi KRSBI Humanoid.
Dosen pembina tim Dewo FT, Mohammad Syariffuddien Zuhrie, menyebut setelah masuk di podium juara, keempat tim lolos berkompetisi di level nasional. Mereka akan bertemu dengan tim terbaik dari berbagai kampus Tanah Air.
Dia mengungkapkan timnya fokus melakukan sejumlah persiapan hampir tiga bulan yang terhitung sejak pedoman KRI dikeluarkan secara resmi pada Maret 2023. Persiapan dimulai dengan desain setiap robot yang dirancang berdasarkan pedoman.
Pada proses manufaktur, tim berusaha mempertimbangkan beberapa perencanaan dan konfigurasi khusus bagian penggerak robot. Konfigurasi atau penempatan baik servo maupun thruster menjadi bagian utama dan kunci dari pergerakan robot, sehingga harus presisi dan tepat pemasangannya.
Penentuan strategi maupun algoritma banyak diujikan salah satunya dengan mengidentifikasi dan menguji error di laboratorium maupun di kolam renang Unesa. Persiapan khusus juga dilakukan pada divisi robot air yang sejak tahun kemarin dengan berbagai riset.
“Itu semua dilakukan demi melihat dan menguji kelancaran robot agar dapat bermanuver dengan baik di bawah air maupun di darat, yang dilihat dari berbagai sensor yang digunakan seperti sensor motor, sonar, image processing, dan juga pemrograman autonomous robot atau mode nirawak,” papar dia.
Dosen Teknik Elektro itu mengungkapkan Tim Robot Dewo telah mengikuti KRI sejak 2009. Khusus divisi KRBAI, tahun ini merupakan debut pertama. Tim SeaDiver optimistis bisa memberikan yang terbaik untuk Unesa.
"Pada divisi KRBAI 2023 ini, robot diharuskan dapat menyelam seluruhnya di dalam air dan bisa bergerak secara otonom atau tanpa bantuan atau intervensi dari manusia atau user,” beber dia.
Dia mengaku KRBAI menjadi divisi kompetisi yang membuat timnya tertantang karena belum memiliki pengalaman sebelumnya. Rencananya, tim akan membenahi robot dan melancarkan pemrograman autonomous di bawah air supaya tidak terjadi malfungsi komponen atau kesalahan teknis lainnya pada saat tampil di kontes nasional nanti.
KRI 2023 akan mempertandingkan tujuh divisi yaitu Kontes Robot ABU Indonesia atau KRAI; Kontes Robot SAR Indonesia atau KRSRI; Kontes Robot Sepak Bola Indonesia atau KRSBI Beroda; Kontes Robot Sepak Bola Indonesia atau KRSBI Humanoid; Kontes Robot Seni Tari Indonesia atau KRSTI; Kontes Robot Tematik Indonesia atau KRTMI; dan Kontes Robot Bawah Air Indonesia atau KRBAI.
Baca juga: Tim Robotika ITS Borong Penghargaan di KRI 2023 Wilayah II |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id