Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia di UB. Foto: UB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia di UB. Foto: UB

Bahlil Beri Beasiswa dan Modal Kerja Kepada Mahasiswa Baru UB

Daviq Umar Al Faruq • 16 Agustus 2023 14:21
Malang: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, memberikan beasiswa dan modal kerja kepada mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB). Beasiswa diberikan Bahlil pada saat mengisi kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA).
 
Beasiswa tersebut diberikan kepada Ferdian mahasiswa dari Lamongan yang kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Beasiswa diberikan kepada Ferdian selama menempuh pendidikan di UB, dan nantinya akan melanjutkan kontrak kerja ke perusahaan Bahlil. 
 
Samuel dari Fakultas Hukum (FH) yang berasal dari Ambon juga mendapatkan beasiswa. Selain itu Bahlil juga menawarkan modal kerja sebesar Rp 50 juta dan beasiswa pribadi kepada Andre Mahasiswa Difabel dari Fakultas Ilmu Komputer kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT).

Modal tersebut digunakan untuk memulai merintis usaha dibidang aplikasi yang dia impikan Selain memberikan beasiswa Bahlil juga menyampaikan materi tentang Kepemimpinan.
 
Di hadapan 15.000 lebih mahasiswa baru, Bahlil mengatakan, seluruh mahasiswa yang hadir di UB saat ini patut bersyukur karena dapat diterima di salah satu universitas terbesar di Indonesia tersebut. 
 
Menurutnya, tidak mudah untuk dapat diterima di UB, apalagi siswa yang berasal dari daerah. Hal tersebut dikarenakan siswa dari daerah harus berjuang untuk bersaing dengan siswa dari kota besar yang berlatar belakang lebih baik dari segi kehidupan, lingkungan dan ekonomi.
 
Setelah diterima, mahasiswa sebaiknya memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan diri. Seorang mahasiswa harus beda dengan siswa pada jenjang di bawahnya.
 
Bahlil mengatakan, berbagai materi dan teori dari dosen di kelas hanya 30 persen, sisanya harus dicari sendiri oleh mahasiswa di luar kelas. Salah satu yang paling penting adalah jiwa leadership atau kepemimpinan.
 
Kepemimpinan ini adalah bagian terpenting yang nantinya mampu membuat seseorang berbeda dengan yang lain.  "Materi dan teori dari dosen di kelas hanyalah tiga puluh persen, sisanya kalian harus cari di luar untuk mengembangkan diri kalian. Salah satunya melalui organisasi yang ada di kampus. Hal paling penting adalah untuk mempelajari jiwa leadership. Leadership adalah ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa atas dasar sebuah proses belajar kepemimpinan dan itu di dapat dari sebuah organisasi. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang bagus bukan suatu jaminan jika tidak dibarengi dengan jiwa kepemimpinan yang baik,” jelas Bahlil.
 
Dia menambahkan, pada saat masuk di perguruan tinggi, hal pertama yang saya cari adalah masuk ke dalam organisasi. Kemudian dia masuk di salah satu organisasi yaitu HMI. Di sana saya belajar banyak tentang apa itu kepemimpinan atau leadership. IPK saya tidak sampai 3.00, tetapi allhamdulilah saya memiliki banyak karyawan yang ber-IPK di atas 3.00.
 
“Berdasarkan pengalaman tersebut makanya saya berpesan agar kalian bukan hanya mengejar IPK atau nilai yang baik, akan tetapi juga terus pelajari dan dapatkan jiwa leadership dari berbagai organisasi yang baik di dalam kampus,” pesan menteri asal Papua tersebut. 
 
Baca juga:  Mengenal SAT, Tes Akademik untuk Daftar Beasiswa Luar Negeri


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan