Digitalisasi yang cepat dan meluas mengubah sifat kebutuhan pekerjaan. Itu sebabnya literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.
"Saat ini, karyawan butuh literasi digital untuk masuk dalam beberapa teknologi baru dan mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat," kata Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital, Santi Indra Astuti, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 13 Juli 2024.
Santi menjadi salah satu pembicara dalam Obral-obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Kenali dan Atasi Skill Gap. OOTD yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini berlangsung pada Jumat, 12 Juli 2024.
Santi mengatakan skill gap sebenarnya lazim terjadi ketika adanya perkembangan teknologi. Terlebih lagi jika teknologi tersebut sudah menjadi masif dan menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat.
Baca: Biar Cepat Adaptasi, Literasi Digital Perlu Dikenalkan Sejak Dini |
Munculnya teknologi baru, lanjut dia, butuh difasilitasi oleh tenaga kerja baru. Celah inilah yang harus juga diimbangi oleh kemampuan sumber daya manusia (SDM) agar tidak terjadi skill gap.
"Lapangan pekerjaan bisa jadi berkah, tapi juga bisa jadi bencana ketika kita tidak bisa memanfaatkannya," ujar Santi.
Merugikan perusahaan
Anggota SIP Institute & Indonesia Membangun Pemimpin, Ary Wibowo, mengatakan skill gap juga dapat merugikan perusahaan. Pasalnya, jika SDM tidak menguasai teknologi yang ada, produktivitas dan efisiensi perusahaan jelas akan menurun."Produktivitas dan efisiensi menurun ketika apa yang seharusnya menjadi skill yang harus dikuasai, tidak dikuasai oleh SDM-nya," kata Ary.
Tidak hanya mengadakan diskusi secara daring, Kominfo juga membuka peluang masyarakat untuk mengasah kemampuan digitalisasi dengan membuat sejumlah program pelatihan. Peluang itu tentu terbuka bagi masyarakat umum, pelajar, pengusaha, hingga pekerja.
"Kita banyak mengadakan pelatihan terkait digital," kata Anggota Bidang Literasi Digital Kominfo, Teguh Surya.
Baca: Tips Pekerja Lepas Mengatur Keuangannya |
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi pada 2030 akan ada sembilan jenis lapangan pekerjaan yang hilang. Hal ini menyusul gencarnya digitalisasi hampir pada semua sektor yang tidak hanya menghadirkan peluang, tetapi juga ada efeknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id